ALISLAMU – Anak-anak di Irak mengalami kondisi kesehatan yang sangat buruk, dimana mereka tak kunjung mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat yang didominasi oleh Syi’ah.
Pada halaman khususnya, situs berita lojainiat.com mengatakan, “Setelah beberapa kali kami mendapat pengaduan dari beberapa keluarga Sunni yang mengeluhkan kasus ini, maka kami akan menyampaikan pada publik sedikit dari realita yang menimpa saudara kita sesama Ahlussunnah di Iraq.” Situs berita ini menyebutkan di antaranya:
Amer Hasan, seorang anak 4 tahun yang menderita kanker mulut dan lidah. Ayahnya mengatakan bahwa pengobatan untuk penyakit yang diderita anaknya tidak terdapat di Irak, tapi ada di India atau Turki, biaya pengobatannya pun terlampau mahal sekitar 15 ribu dolar, jumlah yang sangat besar bagi keluarga miskin sepertinya.
Pemerintah Irak pun enggan membantu penderita dari kalangan Sunni, sebaliknya pemerintahan yang dipimpin Perdana Menteri Nuri Al-Maliki ini akan membantu warga syi’ah dengan cara apapun jika ada yang sakit.
Hal memilukan juga dialami oleh Roshin, 13 tahun. Hanya saja Roshin menderita penyakit jantung berlubang, yang mana keluarga Roshin harus mengeluarkan uang 10 ribu dolar untuk pengobatan.
“Kami tidak mempunyai uang sebanyak itu,” kata ayah Roshin. Dia pun terpaksa harus mencari sumbangan untuk pengobatan anaknya.
Sarah Jeraisy, bocah perempuan 13 tahun ini menderita penyakit yang sama dengan Roshin. Biaya pengobatan di Irak mencapai empat ribu dolar, padahal kondisi ekonomi mereka sudah sangat susah, sebagaimana pengakuan Ibu Sarah. Ayah sarah sudah berusia 56 tahun, tetapi masih harus banting tulang menghidupi istri dan 7 perempuan dan 4 laki-laki anaknya.
Kasus yang lain juga dialami oleh Thamer Hamid, bocah 13 tahun ini menderita kelainan tulang belakang yang menyebabkan berbagai gangguan pada fisiknya. Dokter mengatakan bahwa Thamer membutuhkan sebuah perangkat untuk kesembuhannya yang harganya diperkirakan lebih dari lima ribu dolar.
Kasus di atas adalah sedikit dari banyak kasus yang terjadi, yang dengan itu semoga membuka hati orang-orang yang masih mempunyai kelembutan dan kepedulian di hatinya, serta menggugah para pejabat pemerintahan dan kerajaan untuk mengulurkan tangan membantu mereka. Tidak ada lagi yang bisa menolong mereka setelah Allah kecuali saudara-saudara mereka se-Islam.” (Arbi)