Swiss Minta Pengakuan Halal MUI

Tidak hanya pengusaha Amerika yang berminat menjadikan Indonesia sebagai pusat halal Asean. Kini dalam lawatannya ke Indonesia, Halal Certification Services yang berlokasi di Swiss pun menyatakan keinginannya untuk memperoleh pengakuan halal MUI.

Halal Certification Services (HCS) yang berbasis di Swiss baru-baru ini bertandang ke Indonesia. Dalam misinya selama tiga hari di Indonesia, HCS berharap dapat menjalin hubungan baik antar kedua negara. Termasuk kerjasama internasional yang memang sangat diperlukan untuk pengurusan sertifikasi halal yang lebih efisien dan efektif.

Keinginan tersebut diungkapkan oleh Farhan Tufail, selaku CEO Halal Certification Services, “Kami berharap bisa menerapkan beberapa pedoman dari Indonesia dan sertifikasi halal kami bisa diakui oleh LPPOM MUI,” ujarnya. Selanjutnya ia juga mengundang LPPOM MUI untuk mengunjungi mereka di Swiss, sehingga dapat terjalin hubungan yang lebih erat.

Saat ini diperkirakan terdapat 500.000 penduduk muslim di Switerland dari total 7,7 juta populasi warga Swiss secara keseluruhan. Kaum muslim tersebut kebanyakan berasal dari Turki dan Bosnia.

Swiss selama ini dikenal dengan industri makanannya, baik yang berupa bahan baku seperti industri flavor, vitamin, additives, anti oksidan. Sampai industri bahan jadi seperti roti, coklat, produk daging, keju, bahkan industri susu terbesar di dunia, Nestle pun berbasis di Swiss.

HSC sebagai lembaga sertifikasi memiliki 20 ilmuwan, tiga diantaranya adalah warga Indonesia. Ilmuwan tersebut berasal dari berbagai latar belakang ilmu diantaranya industri organik, bioteknologi, dokter hewan, biokimia, dan lain-lain. Selain itu dari sisi syariah, HSC juga memiliki 3 ulama, satu dari Indonesia aliran syafi’I, dari Somalia Maliki, dan paham syiah dari Egypt.

Red: Fani
Sumber: Detik Food