Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, ‘Berdo’alah kepada Allah dan kamu yakin akan dikabulkan. Ketahuilah bahwa Allah akan mengabulkan do’a orang yang hatinya lalai dan tidak khusyu”,” (Hasan lighairihi, HR at-Tirmidzi [35450] dan al-Hakim [I/493]).
Kandungan Bab:
- Puncak do’a harus diiringi dengan kekhusyuan dan kosentrasi penuh. Oleh karena itu tidak pantas bagimu sebagai hamba yang fakir lagi hina berbicara kepada Rabb-mu yang Mahakaya lagi Mahamulia dengan pembicaraan yang tidak kamu fahami atau memohon ampun sementara kamu tidak faham dan tidak khusyu’ dalam melakukannya.
- Hati yang lalai dan tidak kosentrasi menyebabkan Allah menyerahkan do’amu kepada dirimu sendiri. Dia tidak akan mengabulkan dan tidak akan mengangkat do’amu kepada-Nya.
Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali, Al-Manaahisy Syar’iyyah fii Shahiihis Sunnah an-Nabawiyyah, atau Ensiklopedi Larangan menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, terj. Abu Ihsan al-Atsari (Pustaka Imam Syafi’i, 2006), hlm. 3/387-388.