Alislamu.com — Setelah beberapa pekan lalu, menteri luar negeri Maroko mengecam penyebaran ajaran Syi’ah di negaranya, kini pemerintah Maroko menutup sebuah madrasah milik orang-orang Irak yang telah dibangun sejak tiga puluh tahun lalu atas dugaan adanya aktivitas penyebaran ajaran Syi’ah.
Terungkapnya kasus penyebaran ajaran Syi’ah di madrasah itu berawal dari laporan seorang wali murid yang heran terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan anaknya kepadanya. Menurutnya, pertanyaan itu tidak sesuai dengan madzhab Imam Malik dan juga akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
“Pertanyaan-pertanyaan anakku itu tidak sesuai dengan ajaran kaum muslimin di Maroko,” ujar Muhammad Fadhil, sebagaimana dikuti oleh situs Almokhtsar, Selasa (24/3).
Laporan wali murid itu diperkuat oleh pengakuan salah seorang guru di madrasah itu. Menurut pengakuannya, madrasahnya itu mengikuti kurikulum yang ditetapkan oleh menteri pendidikan Irak dan kurikulum itu tidak terlepas dari ajaran Syi’ah.
“Kurikulum kami hanya mengikuti kurikulum yang ditetapkan oleh menteri pendidikan Irak,” kata guru madrasah, Ali Muhsin.
Terkuaknya kasus penyebaran ajaran Syi’ah di madrasah itu semakin jelas setelah menteri pendidikan Maroko meneliti kurikulum yang ada di madrasah itu. Berdasarkan penelitian, kurikulum madrasah itu bertentangan dengan kurikulum yang ada di Maroko.
“Kurikulumnya sangat bertentangan dengan apa yang ada di Maroko,” kata menteri pendidikan Maroko, sebagaimana dikutip oleh situs Islammemo, Selasa (24/3).
Selain itu, beberapa pekan sebelum madrasah itu ditutup, kepala madrasah telah mengeluarkan dua muridnya lantaran bermadzhab Sunni. (alm/ism/fani)