Kisah Hikmah – Ketika Ilmu Salah Tempat

Tersebutlah di Irak seorang Profesor mencari mahasiswanya yang pintar tetapi tidak masuk kuliah dan dia mengira mahasiswanya ini sakit padahal mahasiswanya tidak sakit, dia terhalang untuk datang ke kampus karena suatu sebab.

Ketika profesornya datang ke kos-kosan mahasiswanya ternyata kos-kosan cuma satu kamar dan sangat sempit jadi mahasiswanya ini sangat miskin, kemudian setelah mahasiswanya ini menjamu dengan segelas teh ke profesornya, profesornya bertanya ke mahasiswanya, “Kenapa kamu nggak datang ke kampus?” Mahasiswa menjawab,

العلم لا يشتري باقة فجل

“Ilmu itu tidak berguna untuk membeli seikat sayur lobak

“Profesor, aku kelaparan selama seminggu dan aku cuma punya 1,5 fulus (1,5 riyal). Lalu aku beli roti dengan harga 1 riyal dari toko roti,  kemudian aku pergi ke penjual sayuran mau beli seikat sayur lobak dengan harga setengah riyal lalu penjual sayur lobak tadi bilang harganya 1 riyal bukan 0,5 riyal, terus aku bilang: Gimana kalau aku ajari kamu masalah nahwu atau masalah-masalah sastra Arab dan lain-lain sebagai imbalan 0,5 real?”

Kemudian, penjualnya mengejek dan berkata,

علمك لا يشتري باقة فجل

“ilmumu itu tidak berguna untuk membeli seikat sayur lobak”.

Mendengar itu mahasiswanya merasa bener juga ya, lalu dia meninggalkan kuliah karena ternyata ilmunya tidak berguna karena untuk membeli sayur lobak saja tidak bisa.

Profesornya saat itu tidak komentar apa-apa tapi profesornya membri cincin emas ke mahasiswanya dan berkata, “Jual ini coba dan besok datang ke kampus bawa hasil penjualannya”.

Besoknya setelah berhasil dijual emas tadi profesornya berkata, “Harganya bagus nih kamu jual di mana?”

Mahasiswa, “Aku menjualnya di toko emas”.

Profesor, “Kenapa kamu tidak menjualnya di penjual sayuran kemarin?”

Mahasiswa, “Penjual sayuran mana tahu nilai emas!”

Profesor, “Begitu juga penjual sayuran mana tahu nilainya ilmu, betapa berharganya ilmu itu!. Jadi, yang menjadi permasalahan itu bukan karena ilmumu tidak bernilai atau tidak berharga tapi kamu menyebarkan ilmu terhadap orang yang tidak menghargainya. Makanya, kalau kamu ingin ilmumu berguna ya harus diajarkan/ disebarkan kepada orang-orang yang menghargai ilmu”.

Wahai sahabatku, kisah mahasiswa dan penjual sayuran ini berulang berkali-kali, terkadang kita tidak menggema apa yang kita lakukan, bukan karena apa yang kita lakukan tidak berharga. Tapi karena kita melakukannya dengan mereka yang tidak menghargainya.

Jika kau menawarkan cinta dan kau tidak memetik kecuali duri, bukan berarti cinta tidak ada harganya! Akan tetapi, hanya saja anda menawarkannya pada orang yang salah!. Dan jika kamu berbuat kebaikan kepada seseorang dan orang itu membalas dengan keburukan, maka bukan berarti nikmat tidak berbuah pada manusia, hanya terkadang beberapa orang tidak layak di beri kebaikan.

Sumber:

https://m.facebook.com/Almjhar.official.page/photos/a.461203583983143/4568540363249424/