Salah bukti kecintaan seseorang kepada Rasulullah Shallallhu Alaihi wa Sallam adalah mencintai segala sesuatu yang beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam cintai. Al-Qadhi bin Iyadh menegaskan bahwa orang yang mencintai orang lain pasti mencintai sesuatu yang ia senangi oleh orang yang dicintainya itu. Beginilah cara kaum muslimin generasi pertama dalam mencintai Rasulullah. Anas bin Malik RA misalnya, ketika ia melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menyukai buah pepaya, dia langsung berkata, “Sejak itu, aku juga menyukai buah pepaya.”
Abu Bakar RA dan Umar RA sering mengunjungi Ummu Aiman RA wanita yang pernah mengasuh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ketika di tanya mengapa mereka sering mengunjungi Ummu Aiman, keduanya menjawab, “Rasulullah sering mengunjunginya.”
Contoh lain, setiap kali ditemui Halimah Sa’diyyah RA Rasulullah pasti membentangkan sorban dan menghidangkan makanan apa pun yang di milikinya. Setelah beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam wafat, Abu Bakar dan Umar memperlakukan Halimah Sa’diyyah persis seperti apa yang di lakukan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam kepadanya.
Dalam kitab Al-Kalimut Thayyib Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menceritakan bahwa Ali bin Abi Thalib tertawa ketika melihat Rasulullah tertawa. “Amirul Mu’minin mengapa anda tertawa?” tanya seorang sahabat.
“Aku melihat Rasulullah Shallalahu Alaihi wa Sallam tertawa saat mendengar doa seperti yang di panjatankan orang itu. Ketika aku tanya mengapa tertawa, beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, “Allah, Rabb kalian kagum kepada orang yang berdoa, “Ya Allah ampunilah dosaku,” dan ia sadar hanya Allah lah yang bisa mengampuni dosa.” (HR. Abu Dawud, Nasa’i dan Tirmidzi)
Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu lebih suka berjalan kaki daripada menunggang kuda saat pergi ke masjid. Suatu ketika ia sedang berjalan, Abdullah bin Qais bin Makramah yang menunggang kuda menyapa, “Paman, mari naik kuda bersamaku.” Ibnu Umar menjawab, “keponakanku, kamu tahu aku punya kuda, kalau mau bukankah aku sudah menungganginya? Aku pernah melihat Rasulullah berjalan kaki ke masjid, lalu mendirikan shalat dua rekaat di dalamnya. Jadi, aku lebih suka ke masjid dengan berjalan kaki demi meneladani beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam.” (HR. Ahmad)
Dan masih banyak lagi kisah para salafus shalih bagaimana mereka meneladani Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam di setiap gerak-geriknya. Sebagai bukti kecintaan mereka kepada baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Sumber: Jabalul Hasanaat Fii Daqaaiqi Mahdudah edisi Indonesia “Memanen Pahala Dalam Sekejap” oleh Syaikh Yunus Bin Abdus Sattar.