Kedudukan Do’a Dalam Menjalin Persaudaraan

Dalam menempuh sebuah kehidupan sudah pasti akan banyak cobaan dan rintangan. Dari cobaan dan rintangan itu harus di lalui dengan kekuatan ikhtiar, do’a dan tawakkal.

Berbicara tentang do’a hal ini adalah sesuatu yang amat unik dan luar biasa. Perkara sulit yang mustahil bisa di lakukan oleh manusia, dengan do’a semuanya tidak ada yang mustahil. Yaa, memang benar, do’a adalah senjata paling ampuh untuk seorang mukmin.

Do’a juga berperan penting dalam menjalin ukhuwah persaudaraan seiman dan seislam. Seperti penggalan kisah pada masa tabi’in di bawah ini

“Seseorang berkata kepada Uwais al Qarni (tabi’in) rahimahullah Ta’ala :

“Sambunglah persaudaraan dengan kami wahai Uwais dengan menziyarahi kami.”

Lantas Uwais pun berkata kepadanya :

“Sungguh aku telah menyambungnya denganmu melalui hal yang lebih baik dari berkunjung dan bertemu yaitu dengan mendoakanmu ketika kita tidak berjumpa.

Sesungguhnya ziyarah (berkunjung) dan bertemu akan terputus sedangkan doa akan terus mengalir pahalanya.”

Saling mendo’akan untuk saudara seiman adalah hal yang mulia, jika ziyarah (berkunjung) atau bertemu sesama saudaranya maka akan terputus jika sudah berpisah. Maka dengan mendo’akan kebaikan-kebaikan kepada mereka inilah hal lebih baik karna do’a akan terus mengalir pahalanya.

 

 

Sumber: Tarikh Dimasyq Libni ‘Asakir oleh Imam Ibnu Asakir