Pentingnya Sikap Tawadhu’ Bagi Penuntut Ilmu Agama

قال أحد السّلف :

المتواضع في طلاّب العلم أكثرهم علماً ،

كما أنّ المكان المنخفض أكثر البقاع ماءً .

“Berkata salah seorang salaf :

“Orang yang tawadhu’ dari kalangan penuntut ilmu itulah yang paling banyak ilmunya diantara mereka, Sebagaimana tanah yang rendah ia lebih banyak menampung air.” (Al-Jami’ Lil Khatib)

Banyak di era zaman ini yang mereka baru saja mengkaji ilmu, baru saja mengkaji sunnah-sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tapi sudah gampang menyesat-nyesatkan orang lain yang tidak satu faham dengannya.

Ada perbedaan sedikit sudah di bilang bid’ah, sesat bahkan bisa mengatakan kafir kepada orang lain, Naudzubillah. Selain karna faktor akhir zaman yang sudah banyak sekali fitnah yang menyebar di dada kaum muslimin, hal tersebut juga di sebabkan karna kurang tawadhu’nya seorang penuntut ilmu.

Baru segelintir dari ilmu yang di dapat, lidah sudah gampang untuk mengkritik orang lain. Hal yang tidak bisa di hindari adalah perbedaan. Selama perbedaan itu masih dalam ranah furu’iyah (cabang) bukan usuliyah (pokok) maka toleransi dan lapang dadalah yang di kedepankan. Bukan menganggap hanya dirinya dan kelompoknya saja yang paling benar. Hal ini jelas suatu kekeliruan yang besar.

أثنى رجل على الإمام أحمد وقال له 

جزاك الله عن الإسلام خيرا 

قال : بل جزى اللهُ الإسلامَ عني خيرا

من أنا ؟

وما أنا ؟

“Seseorang memuji al-lmam Ahmad dengan berkata kepada al-Imam Ahmad :

“Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan atas apa yang telah kau lakukan untuk agama Islam.”

Berkata Al-Imam Ahmad :

“Bahkan semoga Allah memberikan balasan yang terbaik bagi agama Islam atas apa yang agama Islam berikan untukku.”

Siapa aku? dan apalah aku? (Siyar A’lam An-Nubala’)

Lihatlah para ulama salaf, bagaimana ke tawadhu’an mereka dalam hal ilmu. Imam ahmad bin hambal yang sudah jelas kita kenal bagaimana isi kepala beliau adalah al-qur’an dan hadits tapi masih menganggap dirinya tidak ada apa-apanya.

Hal inilah yang harus dimiliki para penuntut ilmu di zaman sekarang, agar terciptanya keharmonisan, ukhuwah islamiyah yang tinggi antar sesama kaum muslimin. Wallahu A’lam