Merenungi Dan Memahami Al-qur’an

قال الإمام ابن القيم رحمه الله تعالى

«فقراءة آية بتفكر وتفهم خير من قراءة ختمة بغير تدبر وتفهم، وأنفع للقلب وأدعى إلى حصول الإيمان وذوق حلاوة القرآن

Berkata al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah :

“Membaca satu ayat al-Quran dengan berusaha merenungi dan memahaminya, lebih baik daripada membaca al-Quran sampai khatam tanpa memperhatikan kandungannya dan memahaminya, (Hal ini) lebih bermanfaat bagi hati dan lebih menuntun kepada pencapaian iman serta merasakan manisnya al-Quran.”

Perkataan Imam Ibnu Qayyim diatas sungguh sangat memberikan sokterapi bagi kita untuk lebih banyak bergualat dengan alqur’an. Sungguh sekarang sudah amat jarang ketika seorang muslim membaca al-qur’an kemudian dia merenunginya, memahami makna ayatnya serta mentadabburinya.

Beliau (Imam Ibnu Qayyim) tidak menafikan atau mengucilkan orang yang membaca al-qur’an tapi tidak merenungi dan mentadabburinya ayatnya. Karna beliau sangat tahu bahwa membaca al-qur’an berbeda dengan membaca hadits atau pun membaca tafsirnya, akan tetapi membaca al-qur’an adalah sudah termasuk kedalam ibadah kepada Allah.

Barang siapa yang membaca kalam Allah maka baginya pahala. Akan tetapi membaca dengan merenungi dan mentadabburi ayatnya ini akan lebih banyak mendatangkan pelajaran yang bisa di amalkan, akan lebih menambah keimanan kepada Allah karena banyak sekali hikmah-hikmah dan pelajaran-pelajaran yang bisa di ambil dari al-qur’an.

Para ulama’ juga mengemukakan bahwa isi al-qur’an terbagi menjadi 3 aspek:

  • Tauhid
  • Ahkam (hukum-hukum)
  • Qasash (kisah-kisah)

Tentu mereka membagi isi al-qur’an dengan tiga aspek bukan dengan asal-asalan tapi dengan memahami dan mentadabburinya. Hal ini bisa menjadikan kita lebih mudah untuk lebih mendalami isi ayat-ayat di dalam al-qur’an.