Wahai Pencari Kebaikan Sambutlah, Wahai Pencari Kejelekan Berhentilah

Alhamdulillaah, telah datang bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, sudah sepatutnya setiap hamba menyambutnya dengan penuh kegembiraan. Allah ta’ala berfirman,

قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ

“Katakanlah: Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” [Yunus: 58]

Asy-Syaikh Al-Mufassir Abdur Rahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata,

فقال: {قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ} الذي هو القرآن، الذي هو أعظم نعمة ومنة، وفضل تفضل الله به على عباده {وَبِرَحْمَتِهِ} الدين والإيمان، وعبادة الله ومحبته ومعرفته. {فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ} من متاع الدنيا ولذاتها

“Firman Allah ta’ala, ‘Katakanlah: Dengan karunia Allah’, yaitu (karunia) Al-Qur’an yang merupakan nikmat dan anugerah terbesar, serta keutamaan yang Allah karuniakan atas hamba-hamba-Nya. ‘Dan rahmat-Nya’, yaitu agama (Islam), iman, ibadah kepada Allah, kecintaan kepada-Nya dan pengenalan terhadap-Nya. ‘Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan’, yaitu yang mereka kumpulkan berupa kesenangan dunia dan semua kelezatannya.” [Tafsir As-Sa’di, hal. 366]

Ketika masuk bulan Ramadhan, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam mengabarkan berita gembira kepada kaum muslimin tentang keutamaan Ramadhan, sebagaimana dalam sabda beliau,

أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ ، تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ ، وَتُغَلَّقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ ، وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ ، لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah mewajibkan puasanya atas kalian, padanya pintu-pintu langit di buka, pintu-pintu neraka ditutup, setan-setan yang paling durhaka dibelenggu, dan Allah memiliki satu malam padanya yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang terhalangi kebaikannya maka sungguh ia telah benar-benar terhalangi.” [HR. Ahmad dan An-Nasaai dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Shahihul Jaami’: 55]

Inilah saatnya untuk memperbanyak kebaikan dan bertaubat dari kemaksiatan, serta banyak berdoa dan memohon ampun dosa, karena bisa jadi inilah Ramadhan terakhir kita.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِى مُنَادٍيَا بَاغِىَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِىَ الشَّرِّ أَقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ

”Apabila masuk hari pertama di bulan Ramadhan, setan-setan dan para jin yang paling durhaka itu dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup dan tidak ada satu pintu pun yang dibuka, pintu-pintu surga dibuka dan tidak ada satu pintu pun yang ditutup, dan berserulah seorang penyeru, ‘Wahai Pencari kebaikan sambutlah, wahai Pencari kejelekan berhentilah’, dan Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka, yang demikian itu pada setiap malam Ramadhan.” [HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Shahihul Jaami’: 759]

Al-‘Allamah As-Sindi rahimahullah berkata,

قَوْلُهُ (يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ) مَعْنَاهُ يَا طَالِبَ الْخَيْرِ (أَقْبِلْ) عَلَى فِعْلِ الْخَيْرِ فَهَذَا شَأْنُكَ تُعْطَى جَزِيلًا بِعَمَلٍ قَلِيلٍ (وَيَا طَالِبَ الشَّرِّ) أَمْسِكْ وَتُبْ فَإِنَّهُ أَوَانُ قَبُولِ التَّوْبَةِ

“Sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, ‘Wahai Pencari kebaikan sambutlah’, maknanya adalah: Wahai Pencari kebaikan bersegeralah melakukan kebaikan, inilah urusanmu, engkau akan diberikan pahala besar walau dengan amalan kecil.Dan sabda beliau shallallahu’alaihi wa sallam, ‘Wahai Pencari kejelekan berhentilah’, maknanya adalah: Berhentilah berbuat dosa dan bertaubatlah, karena sungguh bulan Ramadhan adalah waktu diterimanya taubat.” [Haasyiyatus Sindi ‘ala Sunan Ibni Maajah, 1/503-504]

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda,

إِنَّ لِلَّهِ عُتَقَاءَ مِنَ النَّارِ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ، وَلِكُلِّ مُسْلِمٍ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ

“Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka di setiap siang dan malam Ramadhan, dan bagi setiap muslim di setiap malam dan siangnya ada doa yang pasti dikabulkan.” [HR. Ath-Thobrani dalam Al-Mu’jam Al-Aushat dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu’anhu, Shahihut Targhib: 1002]

RINGKASAN KEUTAMAAN RAMADHAN YANG TERKANDUNG DALAM HADITS-HADITS YANG MULIA DI ATAS

1) Ramadhan adalah bulan yang diberkahi, artinya yang memiliki banyak kebaikan.

2) Bulan amalan wajib yang sangat agung, yaitu berpuasa.

3) Bulan pendidikan ibadah, latihan kesabaran dan menguatkan persaudaraan antara kaum muslimin.

4) Setan-setan dibelenggu, sehingga faktor terjerumus dalam dosa berkurang.

5) Pintu-pintu langit dan surga dibuka, dalam riwayat lain: Pintu-pintu rahmat dibuka.

6) Pintu-pintu neraka ditutup, maka Ramadhan adalah bulan yang lebih ditekankan untuk memperbanyak kebaikan dan bertaubat dari kemaksiatan.

7) Adanya Penyeru yang berseru setiap malam: Wahai Pencari kebaikan sambutlah, wahai Pencari kejelekan berhentilah.

8) Adanya hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka di setiap siang dan malamnya, maka hendaklah siang hari diisi dengan puasa serta ibadah-ibadah lainnya, dan malam hari diisi dengan shalat tarawih dan ibadah-ibadah lainnya, karena itulah sebab-sebab meraih rahmat Allah dan terbebas dari api neraka.

9) Lailatul qodr terdapat di bulan Ramadhan, yaitu malam yang ibadah padanya lebih baik dari ibadah selama seribu bulan.