Larangan Meminjam Harta Orang Lain untuk Melenyapkannya

Dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah saw, beliau bersabda, “Barang siapa meminjam harta orang lain dengan niat mengembalikannya niscaya Allah akan menolongnya untuk mengembalikannya. Dan barangsiapa meminjam harta orang lain untuk memusnahkannya niscaya Allah akan memusnahkannya,” (HR Bukhari [2387]).

Dari Shuhab al-Khair r.a. dar Rasulullah saw, beliau bersabda, “Siapa saja yang berhutang sedang ia berniat tidak melunasi hutangnya maka ia akan bertemu Allah sebagai seorang pencuri,” (Shahih, HR Ibnu Majah [2410]).

Kandungan Bab:

  1. Larangan keras meminjam harta orang lain dengan maksud melenyapkannya. Barangsiapa melakukannya niscaya Allah akan memusnahkannya di dunia, yaitu memusnahkan kehidupannya atau dirinya. Hal ini telah terbukti secara nyata pada orang-orang yang telah melakukannya. Demikian pula Allah akan memusnahkannya di akhirat dengan siksaan. 
  2. Hendaklah memperbaiki niat ketika berhutang.

Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali, Al-Manaahisy Syar’iyyah fii Shahiihis Sunnah an-Nabawiyyah, atau Ensiklopedi Larangan menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, terj. Abu Ihsan al-Atsari (Pustaka Imam Syafi’i, 2006), hlm. 1/339-340.