Larangan Mengambil Hasil Melacur

Dari Abu Mas’ud al-Anshari r.a, bahwa Rasulullah saw. melarang jual beli anjing, hasil melacur dan bayaran untuk dukun, (HR Bukhari [2237] dan Muslim [1576]).

Dari Rafi’ bin Khadij r.a, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Seburuk-buruk usaha adalah mahar (upah) pezina, hasil jual beli anjing dan upah tukang bekam,” (HR Muslim [1568]).

Dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah saw, beliau bersabda, “Hasil jual beli anjing tidak halal, bayaran untuk dukun tidak halal dan hasil melacur juga tidak halal,” (Shahih, HR Abu Dawud [3484], an-Nasa’i [VII/189-190], Ahmad [II/332, 347, 415 dan 500], al-Hakim [II/33], al-Baihaqi [VI/126] dan Ibnu Hibban [4941]).

Kandungan Bab:

Mahar baghiy adalah bayaran yang diterima oleh seorang pelacur dari hasil melacurnya. Disebut mahar karena hampir sama dengan kedudukan mahar. Dan ulama sepakat mengharamkannya.

Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali, Al-Manaahisy Syar’iyyah fii Shahiihis Sunnah an-Nabawiyyah, atau Ensiklopedi Larangan menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, terj. Abu Ihsan al-Atsari (Pustaka Imam Syafi’i, 2006), hlm. 1/310-310.