Larangan Menghitung-Hitung Shadaqah

Dari ‘Aisyah r.a, ia berkata, “Datang seorang laki-laki peminta-minta. Lalu Aisyah menyuruh pelayan agar memberinya sesuatu. Ketika pelayan keluar Aisyah memanggilnya dan memeriksa apa yang hendak diberikannya. Rasulullah saw. berkata kepada Aisyah, ‘Apakah sesuatu yang engkau keluarkan harus engkau ketahui?’ ‘Aku sudah tahu!’ jawab ‘Aisyah. Rasulullah berkata kepadanya, ‘Janganlah menghitung-hitung shadaqah sehingga Allah akan membuat perhitungan terhadapmu!” (Shahih, HR Abui Dawud [1700], an-Nasa’i [V/73], Ahmad [VI/70-71 dan 108] dan Ibnu Hibban [3365]).

Kandungan Bab: 

  1. Larangan menghitung-hitung shadaqah karena takut miskin, itu merupakan was-was (bisikan) syaitan yang menyuruhmu berbuat keji dan menakut-nakutimu dengan kemiskinan.
  2. Barangsiapa berinfak fi sabilillah tanpa hisab, maka Allah akan memberi rizki tanpa hisab pula.
  3. Menghitung-hitung nafkah dapat menyempitkan rizki karena terputusnya berkah, meskipun rizkinya banyak dan berlimpah.

Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali, Al-Manaahisy Syar’iyyah fii Shahiihis Sunnah an-Nabawiyyah, atau Ensiklopedi Larangan menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, terj. Abu Ihsan al-Atsari (Pustaka Imam Syafi’i, 2006), hlm. 1/601-602.

Baca Juga