Shoutussalam – Situs World Tribunes pada 22 November lalu memuat bocoran informasi pertemuan rahasia antara Milisi Syiah Hezbollah dengan pejabat Amerika Serikat.
Informasi tersebut diperoleh dari anggota parlemen Lebanon. Diplomat AS menghubungi Politisi Hezbollah di Beirut. Sumber mengatakan, kedua belah pihak menggelar dialog rahasia terkait stabilitas Lebanon untuk pemerintah yang akan datang.
“Amerika Serikat dan Hezbollah saling mengirim pesan satu sama lain melalui perantara,” kata salah seorang sumber. “Hubungan mereka semakin intensif selama beberapa pekan terakhir.”
Dialog tersebut dilaporkan oleh anggota koalisi pro-Barat 14 Maret, yang diusir dari tampuk kekuasaan pada tahun 2011. Mereka yang tidak ingin diidentifikasi namanya, mengatakan dialog AS dengan Hezbullah adalah bagian dari rencana Barrak Obama mendekati Iran.
Pada Ahad pagi (24/11/2013), Republik Syiah Iran bersama Amerika telah menandatangai kesepakatan Nuklir, dimana Iran diminta mengurangi program pengayaan nuklirnya. Sebagai imbalan Iran akan mendapatkan bantuan uang sebesar 7 milyar dollar AS, atau setara Rp81,8 triliun dari kantong Amerika.
Sumber Aljazeera mengungkapkan bahwa kesepakatan tersebut akan meningkatkan kekuatan Milisi Syiah Hezbullah, rezim pemerintah Syiah Iraq Nuri al Maliki, dan kelompok-kelompok Syiah lainnya.