MUI Sebut Syiah, Darus Sholihin Klaim Sunni

KIBLAT.NET, Jember – Bentrokan yang terjadi pada Rabu, (11/09) lalu di Jember ditengarai merupakan konflik antara warga Puger yang berseteru dengan penganut syiah dan simpatisan Ponpes Darus Sholihin yang dikelola oleh Habib Ali bin Umar Al-Habsyi.

Namun, pihak pengelola Ponpes Darus Sholihin mengklaim bahwa Habib Ali bin Umar Al-Habsyi dan Ponpes Darus Sholihin bukanlah syiah melainkan Ahlu Sunnah.

Hal itu diungkapkan oleh Habib Isa Al-Mahdi, putra Habib Ali kepada Kiblatnet saat ditemui di kawasan Ponpes Darus Sholihin Puger Kulon, Sabtu (14/09).

“Yang pertama saya tekankan, bahwa tidak ada isu konflik sunni-syiah di Puger,” tepisnya.

Ia berkilah bahwa semua pengikutnya mayoritas adalah sunni dan memiliki kartu anggota Nahdlatul Ulama. Sehingga, tidak ada syiah di Jember.

Habib Isa yang juga mencalonkan diri sebagai Caleg DPRD dari Partai Hanura ini meminta kepada pihak MUI Pusat untuk turun ke Ponpes Darus Sholihin untuk melakukan klarifikasi secara langsung.

“Saya mohon kepada MUI Pusat untuk melihat kondisi Puger sebenarnya. Pada siapa lagi saya berharap, Insya Allah akan diterima dengan baik, 24 jam kami terbuka,” ujar Isa.

Ia juga mengutarakan bahwa konflik di Puger ini timbul akibat ada perasaaan dengki dan iri kepada pihak Ponpes Darus Sholihin yang dalam waktu singkat berhasil mendirikan yayasan pendidikan yang megah dan terbesar se-Kecamatan Puger. Yayasan yang dikelola itu menyediakan sarana pendidikan dari mulai PAUD hingga SMK.

Jumlah murid yang bersekolah di Yayasan Darus Sholihin mulai dari PAUD hingga SMK menurut Isa Al-Mahdi berjumlah sekira 600 orang, dan 100 diantaranya mondok di Ponpes.

Meski pihak ponpes Darus Sholihin menepis tuduhan bahwa pihaknya bukanlah syiah, Pihak MUI Kabupaten Jember dengan melibatkan para tokoh dan ulama Jember telah menerbitkan hasil penelitian yang menyebutkan bahwa pihak Ponpes Darus Sholihin terbukti menyebarkan paham syiah.