‘Zionis dan Syiah Bersatu Hantam Islam’, Buku Terbaru Sekjen JITU

Buku zionis dan syiah bersatu

JAKARTA (an-najah) – Sekjend Jurnalis Islam Bersatu (JITU), Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi merilis buku baru berjudul “Zionis Dan Syiah Bersatu Hantam Islam”. Menurut Pizaro, buku ini ditulis sebagai benteng mempertahankan akidah umat dari virus Syiah.

Redaktur Pelaksana Islampos.com ini menjelaskan, buku ini juga ditulis untuk menjawab keresahan umat Islam yang selama ini dituding teroris oleh kelompok Syiah. Salah satu hal yang diangkat Pizaro adalah mengkritisi berita fitnah syiah bahwa mujahidin Suriah dibiayai Amerika.

“Padahal tridente Syiah (Iran, Hizbullah, dan Nushairiyah) justru secara factual membunuhi umat Islam, suatu hal yang sama dilakukan Zionisme kepada umat Islam,” jelasnya seperti dilansir dari Bumisyam.com, Senin (27/05).

Pizaro sedikit membeberkan isi bukunya kepada Bumisyam.com. Ia menjelaskan di Irak, Syiah lewat Perdana Menterinya Nouri Al Maliki bergandengan tangan dengan Amerika (Obama) untuk memerangi umat Islam.

“Nouri itu Syiah tulen yang naiknya jadi perdana menteri Irak lewat restu Teheran. Jadi mana bukti mereka memerangi Zionisme? Bohong itu!” Tegasnya lagi.

Pizaro mengutip salah satu pernyataan Husain Ali Hasyimi, dalam tulisannya, Al-Harbul Musytarakah Iran wa Israil. Sejak zaman Syiah Pahlevi, Iran telah menjalin hubungan perdagangan dengan Zionis Yahudi. Dan hubungan dagang ini berkelanjutan hingga setelah revolusi Syiah yang dipimpin oleh Khomeini.

Dari situ hadirlah salah satu kesimpulan dari lelaki yang pernah menjadi redaktur disitus Eramuslim.com ini. Menurutnya persoalan Syiah juga menjadi masalah akidah terbesar di Indonesia. Ini adalah fitnah yang akan merusak kedamaian bagi umat Islam di Indonesia.

“Meski sudah memenuhi sebagian kriteria sesat dari 10 kriteria sesat MUI, mengapa hingga kini fatwa sesat dari MUI juga belum muncul?.” Kritis Pizaro terhadap sikap MUI Pusat yang berbeda dengan MUI Jawa Timur.

Menurut lelaki yang juga sempat bergabung dengan Hidayatullah Media Group ini, Syiah jelas bukan bagian dari Islam, tidak ada ajaran Islam yang mengajarkan anarkisme akidah dengan mencaci maki sahabat dan istri nabi. Sejarah membuktikan pengkhianatan mereka kepada para kholifah umat Islam.

“Fatwa dari pusat ini dibutuhkan umat agar tidak terjadi konflik yang meluas antara umat Islam dengan Syiah di Indonesia.” Pizaro kembali menambahkan.

Menurutnya lagi, Syiah selalu menggembar-gemborkan ukhuwah dan toleransi di Indonesia, tanpa mau berkaca penderitaan yang dialami umat Islam di Iran yang susah sekali mendirikan masjid dan menjalankan kegiatan ibadahnya.

“Iran itu berbatasan langsung dengan Afghanistan dan Pakistan yang tiap hari diperangi Amerika Serikat. Ribuan bocah muslim mati akibat tembakkan yang dilancarkan Drone-Drone AS, tapi mana Rudal, Jet Tempur, dan milisi-milisi Syiah membantu umat Islam di sana memerangi Amerika Serikat?.” Kembali lulusan UIN Syarif Hidayatullah ini mengkritisi peran Iran terhadap dunia Islam.

Diujung wawancara dengan aktivis INSISTS ini terkutip sebuah pernyataan yang semakin dalam. Pizaro membongkar kontradiksi antara retorika Iran membela Islam dengan fakta lapangan lainnya.

Ia menilai, fakta yang terjadi saat ini moncong senjata Iran justru diarahkan kepada umat Islam di Suriah.

“Mereka satu kata dengan Amerika dan Israel bahwa organisasi seperti Jabhah Nushrah di Suriah adalah teroris yang mengancam kepentingan mereka. Padahal Jabhah berjihad hanya dengan satu tujuan: menegakkan kalimatullah!” Jelas lelaki keturuan Padang ini.

Pizaro berharap dengan hadirnya buku ini, ia ingin mengajak umat Islam untuk teliti melihat bahwa musuh kita tidak sekedar Zionis Yahudi, tapi juga ada Syiah. Musuh Umat Islam bukan hanya Israel, tapi juga ada Iran, Hizbullah, dan Syiah Nushairiyah.

Menurutnya, umat Islam tidak akan melakukan perlawanan jika tidak didahului kebiadaban mereka membunuh, memperkosa, menyiksa, hingga memaksa umat Islam untuk meninggalkan agamanya.

“Islam itu agama damai, tapi jika diperangi umat Islam akan melawan. Dan itulah yang kini berlangsung di Suriah,” jelasnya sedikit berbagi buku yang akan dirilis oleh Penerbit Arrahmah Media pertengahan Juni.