Ayat 19, yaitu firman Allah ta’ala,
“Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaika-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggung-jawaban.” (az-Zukhruf: 19)
Sebab Turunnya Ayat
Ibnul Mundzir meriwayatkan dari Qatadah yang berkata, “Orang-orang munafik berkata, ‘Sesungguhnya Allah memiliki hubungan keluarga karena perkawinan dengan jin. Dari hubungan di antara keduanya tersebut lahirlah malaikat.’ Terhadap ucapan mereka, turunlah ayat ini.”
Ayat 31, yaitu firman Allah ta’ala,
“Dan mereka berkata: “Mengapa Al Qur’an ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Mekah dan Thaif) ini ?”‘ (az-Zukhruf: 31)
Sebab Turunnya Ayat
Tentang sebab turunnya ayat ini dan ayat sesudahnya telah di singgung dalam surah Yunus. (483)
Ayat 36, yaitu firman Allah ta’ala,
“Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Qur’an), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.” (az-Zukhruf: 36)
Sebab Turunnya Ayat
Ibnul Mundzir meriwayatkan dari Qatadah yang berkata, “Walid ibnul-Mughirah berkata, ‘Sekiranya apa yang dikatakan Muhammad adalah haq, maka kenapa Al-Qur’an ini tidak diturunkan kepada saya, atau kepada Ibnu Mas’ud ats-Tsaqafi? Tidak lama kemudian, turunlah ayat ini.”
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Muhammad bin Utsman al-Makhzumi bahwa orang-orang Quraisy berkata, “Adakan bagi setiap sahabat Muhammad seorang yang mendampinginya (untuk mengawasinya)? Mereka lantas menyuruh Thalhah untuk mendampingi Abu Bakar. Abu Bakar lantas mendatangi Thalhah yang ketika itu tengah duduk bersama kaumnya. Abu Bakar lalu berkata kepadanya, ‘Kepada apa engkau menyeru saya?” Thalhah menjawab, “Saya menyeru engkau untuk menyembah al-Lata dan al-Uzza.” Abu Bakar berkata, “Siapa al-Lata itu?” Thalhah menjawab, “Tuhan kami.” Tanya Abu Bakar, “Siapa al-Uzza?” Thalhah menjawab, “Anak wanita Allah.” Abu Bakar berkata, “Lalu siapa ibunya?” Thalhah lantas terdiam tidak dapat menjawab.
Ia lalu berkata kepada teman-temannya, “Jawablah pertanyaan laki-laki ini!” Akan tetapi, seluruh yang hadir di sana juga ikut terdiam. Tiba-tiba Thalhah berkta, “Wahai Abu Bakar, saya bersaksi bahwa sesungguhnya tida Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah.” Allah lalu menurunkan ayat, “Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Qur’an), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.”
Ayat 57, yaitu firman Allah ta’ala,
“Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamnaan tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya.” (az-Zukhruf: 57)
Sebab Turunnya Ayat
Imam Ahmad meriwayatkan dengan sanad shahih dan juga Imam ath-Thabrani dari Ibnu Abbas yang berkata, “Rasulullah berkata kepada orang Quraisy, ‘Sesungguhnya tidak ada kebaikan sedikit pun pada apa-apa yang disembah selain Allah swt.. Orang-orang tersebut lantas berkata, ‘Bukankah engkau telah menyatakan bahwa Isa a.s. adalah seorang nabi dan hamba yang saleh, padahal ia adalah seorang yang disembah (orang-orang Nasrani) selain Allah.’ Allah lantas menurunkan ayat, ‘Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamnaan tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya.'”
Ayat 80, yaitu firman Allah ta’ala,
“Apakah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di sisi mereka.” (az-Zukhruf: 80)
Sebab Turunnya Ayat
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Muhammad bin Ka’ab al-Qurazhi yang berkata, “Suatu ketika, ada tiga orang yang bercakap-cakap di antara Ka’bah dan tirai-tiainya. Ketiganya terdiri dari dua orang Quraisy dan satu dari Tsaqif, atau sebaliknya. Salah seorang dari mereka lalu berkata, ‘Apakah menurut kalian Allah mendengarkan pembicaraan kita ini?’ Yang satu menjawab, ‘Dia mendengar jka kalian berbicara dengan suara keras, sebaliknya tidak dapat mendengar jika kalian pelankan.’ Allah lantas menurunkan ayat ini.”
483. Lihat surah Yunus ayat 2.
Sumber: Diadaptasi dari Jalaluddin As-Suyuthi, Lubaabun Nuquul fii Asbaabin Nuzuul, atau Sebab Turunnya Ayat Al-Qur’an, terj. Tim Abdul Hayyie (Gema Insani), hlm. 497 – 500.