Ayat 1, yaitu firman Allah ta’ala,
“Wahai orang yang berselimut (Muhammad)!” (al-Muzzammil: 1)
Sebab Turunnya Ayat
Al-Bazzar dan ath-Thabrani meriwayatkan dengan sanad yang sangat lemah dari Jabir yang berkata, “Suatu hari, orang-orang Quraisy berkumpul di Dar an-Nadwah (balai pertemuan mereka). Di antara mereka lalu berkata, ‘Lekatkanlah gelar yang buruk pada laki-laki ini (Muhammad) yang akan membuat orang-orang menjauh darinya!’ Sebagian lalu berkata, ‘Dukun!’ Akan tetapi, yang lain membantah, ‘Ia bukan dukun!’ Sebagian lagi berkata, ‘Orang gila!’ Akan tetapi, yang lain membantah, ‘Ia tidak gila!’ Sebagian berkata, ‘Tukang siihr!’ Tetapi, lagi-lagi yang lain membantah, ‘Ia juga bukan tukang sihir!’
Ucapan-ucapan mereka itu lantas didengar oleh Nabi saw.. Beliau lantas menyelimuti dirinya dengan kain. Malaikat Jibril lalu datang dan menyampaikan wahyu,
‘Wahai orang yang berselimut (Muhammad)!’ (al-Muzzammil: 1)
‘Wahai orang yang berkemul (berselimut)!”‘ (al-Muddatstsir: 1)
Tentang sebab turunnya ayat, ‘Wahai orang yang berselimut (Muhammad)!’ Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibrahim an-Nakh’i yang berkata, “Ayat ini turun ketika Nabi saw. (berkemul) di dalam selimut berbulu.”
Ayat 2, yaitu firman Allah ta’ala,
“Bangunlah (untuk shalat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil.” (al-Muzzammil: 2)
Sebab Turunnya Ayat
Imam al-Hakim meriwayatkan dari Aisyah yang berkata, “Ketika turun ayat, ‘Wahai orang yang berselimut (Muhammad)! Bangunlah (untuk shalat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil,’ mereka (Nabi saw. dan para sahabat) terus melakukan shalt malam tanpa henti hingga kaki-kaki mereka menjadi bengkak. Allah lalu menurunkan ayat 20 surah al-Muzzammil, ‘…karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur’an;…'”
Ibnu Jarir meriwayatkan hadits senada dengan di atas dari Ibnu Abbas dan lainnya.
Sumber: Diadaptasi dari Jalaluddin As-Suyuthi, Lubaabun Nuquul fii Asbaabin Nuzuul, atau Sebab Turunnya Ayat Al-Qur’an, terj. Tim Abdul Hayyie (Gema Insani), hlm. 600 – 601.