Bentrokan Senjata Sunni-Syi’ah Kembali Pecah di Libanon, 2 tewas 12 Terluka

Islam Vs Syiah

TRIPOLI, LIBANON (voaa-islam.com) – Dua pria tewas dan 12 lagi terluka dalam bentrokan sektarian antara Muslim Sunni dan penganut Syi’ah yang berlawanan sisi dalam pemberontakan di Suriah di kota pelabuhan Tripoli Lebanon pada hari Selasa (4/11/2012), kata para penduduk.

Tentara memotong semua jalan menuju ke wilayah bentrokan pada Selasa malam ketika dua belah pihak saling meluncurkan granat roket satu sama lain di sepanjang Suriah Street, sebuah jalan raya utama yang telah identik menjadi tempat pertarungan selama setahun terakhir.

Ketegangan telah terbangun sejak kematian sedikitnya 14 orang warga Sunni Libanon dan Palestina dari sebuah kota di Libanon utara dekat perbatasan Suriah. Mereka tampaknya telah bergabung dengan para pejuang pembebasan Suriah melancarkan pemberontakan berusia 20-bulan terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Televisi pemerintah Suriah menayangkan gambar grafis dari para Mujahidin yang gugur tersebut, penuh dengan luka tembak dan berbaring di rumput.

Menteri Dalam Negeri Libanon Adnan Mansour meminta duta besar Suriah untuk menyerahkan jenazah para mujahidin tersebut setelah keluarga mereka melakukan protes di Tripoli untuk menuntut pemerintah Lebanon mengembalikan jenazah mereka yang gugur dan menentukan keberadaan dari mereka yang hilang.

Perpecahan sektarian di Tripoli telah membuatnya menjadi sebuah titik api di Libanon di mana kekerasan dari Suriah terkadang tumpah. Pemberontakan Suriah sebagian besar dilancarkan oleh Muslim Sunni dan ditentang oleh minoritas sekte Syi’ah Alawit sebagaimana yang dianut oleh Assad.

Tripoli adalah kota berpenduduk mayoritas Sunni dan sebagian besar pendukung garda depan pemberontakan di Suriah, tetapi kota pantai itu juga dihuni minoritas Alawit dan bentrokan telah meletus beberapa kali sejak pemberontakan Suriah dimulai.

Warga mengatakan kekerasan berkobar semalam ketika granat roket ditembakkan oleh kelompok bersenjata di lingkungan Sunni Bab al-Tabbaneh dan daerah Syi’ah Alawit di Jabal Mohsen.

Peperangan kemudian pecah pada Selasa pagi setelah warga Sunni bersenjata mendekati beberapa toko milik warga Syi’ah Alawit yang menyambutnya dengan tembakan. (st/Reuters)