Hidayatullah.com—Tidak benar tuduhan pemerintah Myanmar bahwa Rohingya membangun kekuatan terorisme. Rohingya adalah etnis paling miskin dan paling rendah pendidikannya. Rohingya sudah dimiskinkan secara materi maupun intelektualitas selama 16 tahun terakhir.
Demikian disampaikan Lukman Al Hakim, Presiden Rohingya Association Forum yang berpusat di Jepang. Ia mengemukakan fakta-fakta mengenai tujuan pemerintah Myanmar membersihkan etnis Rohingya, yang utamanya terkait sentimen sektarian Budha menolak heterogenitas dalam beragama di Myanmar.
“Tidak benar semua tuduh pemerintah Myanmar itu, terlebih mereka bilang Rohingya ingin menegakkan negara sendiri dan berpisah dari federasi Myanmar,” jelas lelaki yang sudah 15 tahun keluar dari tanah Rohingya.
Menurut Lukman, pemerintah Myanmar memang memiliki sentimen anti-Islam. Mereka selalu mengingatkan rakyat Myanmar untuk belajar dari Indonesia.
Bagi mereka, Indonesia dulu mayoritas Budha yang berubah jadi mayoritas Islam. Islam bisa menjadi mayoritas di Indonesia karena umat Budha membiarkan Islam tumbuh dengan leluasa. Keberadaan umat Islam di Indonesia membuat banyak umat Budha berpindah keyakinan ke Islam. Inilah alasan utama pemerintah Myanmar membantai Etnis Rohingya.
“Mereka (pemerintah Myanmar) takut kalau Rohingya bertumbuh menjadi kekuatan dakwah dan membuat banyak etnis Burma memeluk agama Islam seperti di Indonesia,” jelas Lukman kepada Hidayatullah.com di sela-sela diskusi Forum Indonesia untuk Dunia Islam (FIDI), Rabu (08/08/2012)
Lukman membenarkan, para Biksu Budha memang ikut mengkampanyekan anti-Islam. Para biksu ini selalu mengajarkan untuk tidak menjual makanan kepada etnis Muslim Rohingya. Mereka bahkan mengkampanyekan itu secara terbuka.
“Tujuan dari semua itu untuk membunuh etnis Rohingya pelan-pelan agar mati kelaparan,” tambah Lukman menggambarkan bagaimana diskriminasi itu selama 16 tahun lebih di Rohingya.
Lelaki yang kini tinggal di Jepang ini juga membantah sikap pemerintah Myanmar yang menuduh Rohingya imigran gelap Bangladesh. Kenyataanya, bahasa Rohingya berbeda dengan Bahasa Bangladesh.
“Rohingya adalah etnis tersendiri. Rohingya berbeda dengan etnis Bangali (sebutan bagi orang Bangladesh). Justru etnis Rohingya sudah ada lebih lama dari etnis Burma, yang kini mereka malah diusir,” sebut Lukman.*