Hidayatullah.com–Inggris pernah menjadi bangsa pengirim misionaris tapi setelah sekularisasi sukses masuk ke masyarakat bertahun-tahun, orang Kristen di Inggris semakin mencari gereja dari luar negeri untuk membantu mereka dalam pewartaan Injil.
Dalam hasil survei terbaru yang dilakukan terhadap lebih dari 1.100 orang Kristen Inggris, 74% setuju bahwa Inggris membutuhkan misionaris dari negara lain untuk datang dan mewartakan Injil kepada rakyat di sana.
Angka ini semakin didukung oleh hasil temuan selanjutnya yakni 68% responden menyatakan dari semua wilayah di dunia, Inggris harus menerima prioritas tertinggi untuk misi gereja, doa dan bantuan.
Yang menarik, lebih dari 50 persen dari orang Kristen mengakui, bahwa imigrasi sudah menguntungkan gereja dalam 50 tahun terakhir, sedangkan mayoritas (95%) mengatakan mereka merasa bisa belajar dan diilhami di gereja di luar negeri. Tiga perempat di antara mengatakan gereja mereka memberi bantuan berarti pada gereja luar negeri, sedangkan 76 persen mengatakan bahwa pertandingan Olympiade adalah cara istimewa untuk mengabarkan Injil.
Angka-angka diatas telah tercantum semua dalam “The World on Our Doorstep?”, sebuah buku kecil triwulanan terbaru keluaran divisi riset Evangelical Alliance.
Selain mendapati adanya kebutuhan akan evengelis dari luar negeri, Evangelical Alliance juga menganalisis apa yang sebenarnya terjadi dengan orang Kristen di Inggris hari-hari ini.
“Sebagai bangsa kita cukup nyaman menunjukkan reservasi dan tekad dalam ukuran yang sama,” kata Steve Clifford, Direktur Umum dari Evangelical Alliance menanggapi hasil survei yang dibuat oleh perusahaannya tersebut.
“Ketika Anda diberkati dengan penekanan seperti ini maka menjadi tidak mengherankan bahwa meskipun kita sangat ingin menjadi evangelis, kita akan sangat berjuang untuk hal tersebut. Inilah yang bisa menjelaskan mengapa orang Kristen (di Inggris) akhirnya melihat ke Gereja di luar negeri,” dikutip christiantoday.com.
“Walau begitu kita harus menerima misionaris luar negeri sebagai hadiah (dari Tuhan) dan membiarkan mereka menginspirasi kita. Kita perlu meningkatkan keyakinan kita dalam berbicara tentang iman dan sekaligus bertanya kepada diri sendiri ‘apa yang bisa saya lakukan hari ini di gereja saya sendiri untuk menjahit nilai-nilai Kekristenan ke dalam masyarakat lokal kami?’,” pungkas Clifford.
Tidak hanya Inggris, kondisi kekristenan di sebagian besar negara di Eropa juga sangat memprihatinkan. Bukan hal aneh jika saat mengunjungi satu gereja di sana, jemaat yang hadir adalah para orangtua. Sangat jarang sekali ditemukan anak-anak yang mau beribadah di gedung pertemuan orang-orang KristeHidayatullah.com–Inggris pernah menjadi bangsa pengirim misionaris tapi setelah sekularisasi sukses masuk ke masyarakat bertahun-tahun, orang Kristen di Inggris semakin mencari gereja dari luar negeri untuk membantu mereka dalam pewartaan Injil.
Dalam hasil survei terbaru yang dilakukan terhadap lebih dari 1.100 orang Kristen Inggris, 74% setuju bahwa Inggris membutuhkan misionaris dari negara lain untuk datang dan mewartakan Injil kepada rakyat di sana.
Angka ini semakin didukung oleh hasil temuan selanjutnya yakni 68% responden menyatakan dari semua wilayah di dunia, Inggris harus menerima prioritas tertinggi untuk misi gereja, doa dan bantuan.
Yang menarik, lebih dari 50 persen dari orang Kristen mengakui, bahwa imigrasi sudah menguntungkan gereja dalam 50 tahun terakhir, sedangkan mayoritas (95%) mengatakan mereka merasa bisa belajar dan diilhami di gereja di luar negeri. Tiga perempat di antara mengatakan gereja mereka memberi bantuan berarti pada gereja luar negeri, sedangkan 76 persen mengatakan bahwa pertandingan Olympiade adalah cara istimewa untuk mengabarkan Injil.
Angka-angka diatas telah tercantum semua dalam “The World on Our Doorstep?”, sebuah buku kecil triwulanan terbaru keluaran divisi riset Evangelical Alliance.
Selain mendapati adanya kebutuhan akan evengelis dari luar negeri, Evangelical Alliance juga menganalisis apa yang sebenarnya terjadi dengan orang Kristen di Inggris hari-hari ini.
“Sebagai bangsa kita cukup nyaman menunjukkan reservasi dan tekad dalam ukuran yang sama,” kata Steve Clifford, Direktur Umum dari Evangelical Alliance menanggapi hasil survei yang dibuat oleh perusahaannya tersebut.
“Ketika Anda diberkati dengan penekanan seperti ini maka menjadi tidak mengherankan bahwa meskipun kita sangat ingin menjadi evangelis, kita akan sangat berjuang untuk hal tersebut. Inilah yang bisa menjelaskan mengapa orang Kristen (di Inggris) akhirnya melihat ke Gereja di luar negeri,” dikutip christiantoday.com.
“Walau begitu kita harus menerima misionaris luar negeri sebagai hadiah (dari Tuhan) dan membiarkan mereka menginspirasi kita. Kita perlu meningkatkan keyakinan kita dalam berbicara tentang iman dan sekaligus bertanya kepada diri sendiri ‘apa yang bisa saya lakukan hari ini di gereja saya sendiri untuk menjahit nilai-nilai Kekristenan ke dalam masyarakat lokal kami?’,” pungkas Clifford.
Tidak hanya Inggris, kondisi kekristenan di sebagian besar negara di Eropa juga sangat memprihatinkan. Bukan hal aneh jika saat mengunjungi satu gereja di sana, jemaat yang hadir adalah para orangtua. Sangat jarang sekali ditemukan anak-anak yang mau beribadah di gedung pertemuan orang-orang Kristen.