Mahasiswa Al-Azhar Asal Indonesia Jangan Terkena Drop Out

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Amien, Prenduan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, KH Ahmat Fauzi Tidjani, mendesak pemerintah agar segera berkoordinasi dengan pihak Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, untuk memastikan mahasiswa Indonesia yang dievakuasi akibat kerusuhan tidak di drop out (DO).

Kepastian tentang nasib para mahasiswa penting diperhatikan karena tiga bulan ke depan mahasiswa Al-Azhar akan melaksanakan ujian. Padahal situasi keamanan di Mesir diperkirakan baru akan pulih paska pemilu yang baru akan digelar September 2011.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Kiai Ahmat, para mahasiswa yang untuk sementara kembali ke Negara masing-masing tidak akan di DO. “Tapi sejauh mana kebenarannya harus dipastikan, supaya mahasiswa yang sudah dievakuasi tenang,” katanya, Sabtu (5/2).

Menurur Kiai Ahmat, saat ini sekitar 100 santri Pondok Pesantren Al-Amien yang sedang kuliah di Universitas Al-Azhar. Sejauh ini baru 30 orang yang sudah dievakuasi ke Indonesia, mayoritas mahasiswi. “Kasihan kalau mereka putus kuliah karena DO,” ujar lelaki yang juga alumnus Universitas Al-Azhar Mesir ini.

Dia menambahkan, sejauh ini puluhan santri Al-Amien yang masih berada di Mesir dalam kondisi sehat dan mendapat perlindungan militer Mesir. “Menurut adik saya yang ada di sana, semua aman. Tapi kekurangan pasokan makanan yang hanya cukup untuk sepekan ke depan,” ucapnya.

Akibat kekacauan di Mesir, Pondok Pesantren Al-Amien sementara waktu menghentikan pengiriman santrinya untuk berkuliah di Kairo sampai ada kepastian kondisi di Mesir aman dan terkendali.

Red: Fani
Sumber: Tempo