Senandung Orang yang Berpuasa

Orang yang berpuasa memiliki nada yang khas dan nyanyian abadi. Karena, orang yang berpuasa adalah orang yang paling banyak berdzikir, bertasbih, bertahlil, bertakbir dan beristighfar.

Jika siang mereka terasa panjang, mereka memendekkannya dengan berdzikir. Jika lapar mulai menyerang, mereka mengusirnya dengan dzikir. Maka bagi mereka dzikir itu nikmat, tasbih itu bahagia. Mereka mengingat Allah, Allah pun mengingat mereka.

فاذكروني أذكركم

“Maka, ingatlah kepada-ku, Aku pun akan ingat kepadamu”. (Al Baqarah: 152)

Mereka bersyukur pada Allah, maka Allah menambahkan untuk mereka.

لئن شكرتم لأزيدنكم

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu”. (Ibrahim: 7)

Orang yang jujur dalam puasanya, mengingat dan berdzikir dalam segala keadaan.

Orang yang jujur dalam puasanya, mereka merasa tenang jika mengingat Allah. Ruh-ruh mereka berbahagia dengan cinta Allah, serta nyaman dengan rasa rindu pada Allah.

Maka, benar sabda Rasulullah:

مثل الذي يذكر ربه والذي لا يذكر ربه مثل الحي والميت

“Perumpamaan orang yang berdzikir dan orang yang tidak berdzikir adalah bagaikan antara orang hidup  dan orang mati”. (HR. Al Bukhari)

Sungguh, tiada tuhan selain Allah. Betapa banyak mayat hidup yang tidak tahu apa itu dzikir sedang dia hidup di dunia, makan dan minum. Namun, sungguh dia tidak mengerti hidup hakiki!

Dan sabda Rasul yang lain

سبق المُفَرِّدُونَ قالوا: وما المُفَرِّدُونَ يا رسول الله؟ قال: الذاكرون الله كثيرا والذاكراتِ

Telah mendahului al-mufarridun (orang-orang yang menyendiri dalam ibadah).” Para sahabat bertanya, “Siapakah al-mufarridun itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Laki-laki dan perempuan yang banyak berdzikir kepada Allah.” (HR. Muslim)

Orang yang berpuasa yang senantiasa berdzikir, mereka yang lebih dulu meraih kebaikan, dan yang paling cepat memperoleh surga. Rapor mereka penuh dengan kebaikan dan terisi dengannya sungguh nikmat bagi mereka.

Dan Rasulullah bersabda kepada lelaki yang bertanya tentang amalan yang agar dia berpegang dengannya,

لا يزال لسانك رطبا من ذكر الله

Hendaklah lisanmu selalu basah dengan berdzikir kepada Allah” (HR.Ahmad)

Maka bagaimana mungkin orang yang berpuasa kelaparan sedang dia mengingat Allah selalu. Dan bagaimana mungkin orang yang berpuasa kehausan sedang dia senantiasa memuji Rabb nya?!

Wallahu a’lam bishshowab

Sumber: Tsalatsuna Darsan li Ash Shoimin, Aidh Al Qarni, hal 14-15