Firman Allah Ta’ala وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا

“Dan kami wasiatkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya.” (Al-‘Ankabut: 8)

عن أبي عمرو الشيباني يقول حدثنا صاحب هذه الدار وأوما بيده إلى دار عبد الله قال سألت النبي صلى الله عليه وسلم أي العمل أحب إلى الله عز وجل قال الصلاة على وقتها قلت ثم أي قال ثم بر الوالدين قلت ثم اى قال ثم الجهاد في سبيل الله قال حدثني بهن ولو استزدته لزادنى

Dan kami wasiatkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tua. Al Baghawi berkata, yaitu berbuat baik kepada keduanya dan bersikap lembut.

Dari Abu Syaibani berkata, “Pemilik rumah ini –sambil menunjuk rumah Abdullah bin Mas’ud- mengabarkan kepada kami, ia berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu alahi wa sallam, “Amal apa yang paling dicintai Allah Azza wa Jalla?” Beliau menjawab,”Shalat pada waktunya.” Aku bertanya lagi, “Lalu amal apa?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya lagi, “Kemudian?” Beliau bersabda,”Berjihad di jalan Allah.” Ibnu Mas’ud berkata, “Beliau bersabda demikian, kalau sekiranya aku minta ditambah niscaya beliau akan menambahnya.”

Penjelasan:

Ibnu Katsir dalam tafsirnya berkata, “Allah memerintahkan hambaNya untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya setelah Allah memerintahkan agar senantiasa mentauhidkan-Nya. Karena kedua orang tua merupakan sebab adanya manusia, dan keduanyalah yang  berbuat baik kepada anak. Ayahnya yang memberi nafkah  sementara ibunya memberi kasih sayang.

Ayat ini turun berkaitan dengan kisah Sa’ad bin Abi Waqqas sebagaimana tersebut dalam Shahih Muslim (1748), …”Ibunya Sa’ad bersumpah untuk tidak bicara dengan Sa’ad selama-lamanya sampai Muadz mau kembali kepada agamanya. Tidak itu saja, Ibunya juga tidak mau makan dan minum.  Ia berkata, “Kamu telah berazzam bahwa Rabbmu telah memerintahkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tuamu dan aku adalah ibumu. Aku menyuruhmu untuk ini.  Ia berkata, “Ia bertahan sampai tiga hari kemudian pingsan. Lalu datanglah Anaknya Umarah memberinya minum. Lalu ia memanggil Sa’ad. Lalu turunlah firman Allah Ta’ala

ووصينا الإنسان بوالديه حسنا

“Dan telah Kami wasiatkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tunya.” (Al-Ankabut: 8)

وإن جاهداك على أن تشرك بي

“Dan jika keduanya bersungguh-sungguh agar kamu menyekutukan-Ku…”

وصاحبهما في الدينا معروفا

“Dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” (Lukman: 15)

Wasiat secara bahasa artinya perintah. Dan Kami wasiatkan kepada manusia. Artinya dan Kami perintahkan kepadanya.

Saya bertanya kepada Nabi shallahu ‘alahi wa sallam amal apakah yang paling dicintai Allah.  Ini memberi penjelasan adanya saling berlomba di antara para sahabat untuk berbuat baik dan beramal shaleh.

Berbuat baik  kepada kedua orang tua itu juga bermakna menyambung keduanya dan memenuhi hak-haknya.

Kandungan hadits:

  1. Perintah untuk senantiasa mengerjakan shalat tepat pada waktunya.
  2. Keutamaan menghormati kedua orang tua
  3. Keabsahan penggunaan kata لو (seandainya) berdasarkan perkataan Ibnu Masud ولو استزدته لزادنى
  4. Perlunya mempertimbangkan situasi dan kondisi penanya ketika menjawab pertanyaan sesuai tingkatan nalar mereka.
  5. Pengagungan sahabat terhadap Rasulullah shallallahu alahi wa salam dengan tidak  banyak bertanya kepada beliau.
  6. ِAmal perbuatan satu sama lainnya saling melebihi
  7. Metode tanya jawab merupakan salah satu metode terbaik  dalam mengulangi pelajaran
  8. Pelajaran bagi seorang mufti dan pengajar untuk bersabar dalam menghadapi orang yang bertanya dan murid yang ia ajari

Sumber:

Syarah Adabul Mufrad, Syaikh DR. Muhammad Luqman As Salafi

Syarh Adabul Mufrad, Husain bin Audah Al Uwayisyah

Baca Juga