Pertanyaan:
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya : Apakah amal yang utama dilakukan bagi orang-orang yang haji pada hari nahar ? Dan apakah boleh mendahulukan dan mengakhirkan ?
Jawaban:
Menurut contoh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hari nahar adalah melontar jumrah ‘aqabah sebanyak tujuh kali dengan membaca takbir setiap melontar, kemudian menyembelih kurban jika dia wajib menyembelih (bagi yang haji tamattu’ atau qiran), kemudian mencukur habis atau memotong rambut, tapi mencukur habis lebih utama, kemudian thawaf ifadhah dan sa’i.
Ini adalah urutan yang utama seperti yang dilakukan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebab Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melontar jumrah ‘aqabah kemudian menyembelih kurban, kemudian mencukur rambut habis, dan kemudian pergi ke Mekkah untuk thawaf ifadhah.
Tapi jika seseorang mendahulukan sebagian amal-amal haji tersebut atas sebagian yang lain, maka tiada dosa baginya. Seperti bila seseorang menyembelih kurban sebelum melontar jumrah, atau thawaf ifadhah sebelum melontar, atau mencukur rambut sebelum melontar jumrah, atau mencukur rambut sebelum menyembelih kurban, maka tiada dosa baginya.
Sebab ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang orang yang mendahulukan atau mengakhirkan amal-amal haji tersebut, maka beliau berkata : “Lakukanlah dan tiada dosa bagi kamu”.
Sumber: Fatwa-Fatwa Haji dan Umrah oleh Ulama-Ulama Besar Saudi Arabia. Penyusun Muhammad bin Abdul Aziz Al-Musnad, terbitan Pustaka Imam Asy-Syafi’i.