‘Aisyah r.a. berkata, “Menurut Sunnah, orang yang beri’tikaf janganlah keluar dari tempat i’tikafnya kecuali jika ada kebutuhan yang sangat mendesak yang harus dikerjakan. Janganlah menjenguk orang sakit, janganlah menggauli isteri, janganlah mencumbuinya dan janganlah beri’tikaf di selain masjid jami’,” (Shahih, HR Abu Dawud [2473] dan al-Baihaqi [IV/320]).
Kandungan Bab:
- Orang yang beri’tikaf tidak boleh keluar dari masjid kecuali untuk keperluan yang sangat mendesak, seperti buang air kecil, buang air besar, berwudhu’ dan seluruh perkara yang dibutuhkan oleh manusia, berdasarkan hadits ‘Aisyah yang telah disepakati keshahihannya, “Rasulullah saw. tidak masuk rumah kecuali untuk keperluan penting apabila beliau sedang beri’tikaf.”
- Orang yang beri’tikaf tidak boleh menyentuh isteri dan mencumbuinya. Penjelasannya akan disebutkan dalam bab tersendiri.
Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali, Al-Manaahisy Syar’iyyah fii Shahiihis Sunnah an-Nabawiyyah, atau Ensiklopedi Larangan menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, terj. Abu Ihsan al-Atsari (Pustaka Imam Syafi’i, 2006), hlm. 1/203-204.