Melihat Allah, Bag. 1 (Dalil dari Sunnah)

Hadits Shuhaib

Imam Muslim dalam Shahihnya meriwayatkan hadits dari Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Shuhaib yang berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Jika penghuni surga telah memasuki surga, maka Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, ‘Aku ingin memberi tambahan kepada kalian!’ Penghuni surga menjawab, ‘Bukankah Engkau telah memutihakan wajah kami, memasukkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari neraka?’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Kemudian tirai dibuka dan mereka tidak diberi sesuatu yang lebih mereka sukai ketimbang melihat Rabb mereka.’ Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat, ‘Dan bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya.’”

Hadits di atas diriwayatkan para imam melalui jalur Hammad bin Salamah.

Hadits Ali bin Abi Thalib

Ya’qub bin Sufyan berkata, bahwa berkata kepada kami Muhammad al-Musthafa yang berkata, bahwa berkata kepada kami Suwaid bin Abdul Aziz yang berkata, bahwa berkata kepada kami Amr bin Khalid dari Zaid bin Ali dari ayahnya dari kakeknya dari Ali bin Abi Thalib yang berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Penghuni surga berkunjung kepada Tuhan pada setiap hari Jum’at. Pada saat itu, Allah mengungkapkan segala nikmat-Nya yang Dia berikan kepada mereka.” Ali bin Abi Thalib berkata, “Kemudian Allah berfirman, ‘Bukalah tirai!’ Hijab pun dibuka satu persatu hingga wajah Allah terlihat oleh penghuni surga. Seperti mereka tidak pernah diberi kenikmatan sebelumnya, ‘Dan bagi kami ada tambahan yang lain.’”

Hadits Abu Musa al-Asy’ari

Dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim disebutkan dari Abu Musa al-Asy’ari Radliyallahu ‘anhu dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bersabda,

Terdapat dua buah surga yang terbuat dari emas. Begitu juga tempat-tempatnya, perhiasannya dan apa saja yang ada di dalamnya. Ada juga dua buah surga yang terbuat dari perak. Begitu juga, tempat-tempatnya. Perhiasannya dan apa aja yang ada di dalamnya. Tiadalah yang menghalangi manusia untuk melihat Tuhan-nya kecuali hijab keagungan yang ada pada Wajah-Nya di Surga Adn.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Daruquthni menyebutkan hadits dari Aban bin Abu Ayyasy dari Abu Tamimah al-Hajimi dari Abu Musa al-Asy’ari Radliyallahu ‘anhu, dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Pada Hari Kiamat, Allah mengutus penyeru yang menyerukan dengan suara keras yang bisa didengar seluruh manusia, ‘Bahwa Allah ‘Azza wa Jalla telah menjanjikan al-Husna (pahala yang baik) dan ziyadah (tambahan) bagi kalian. Al-Husna (pahala yang baik) adalah surga dan ziyadah (tambahan) adalah melihat wajah Allah ‘Azza wa Jalla.’”

Hadits Anas bin Malik

Ibnu Khuzaimah menyebutkan dari Ibnu Abdul Hakam dari ayahnya dari Syuaib bin Laits dari Laits yang berkata, bahwa berkata kepada kami Ma’mar bin Sulaiman dari Hamdun dari Anas bin Malik Radliyallahu ‘anhu yang berkata,

Para Hari Kiamat, seluruh manusia tertahan di satu tempat seperti yang dikehendaki Allah. Mereka berkata, ‘Mari kita pergi kepada Nabi Adam agar dia memintakan syafa’at untuk kita kepada Tuhan kita!’ dan seterusnya hingga Anas bin Malik berkata, ‘Kemudian mereka pergi menemui Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya syafa’at ini adalah hakku. Lalu aku pergi. Aku meminta pintu surga dibuka. Lalu surga dibuka untukku lantas aku masuk menemui Tuhan-ku di atas Arasy-Nya. Aku sujud kepada-Nya!’ dan seterusnya.”

Diriwayatkan Amr bin Abu Qais dari Abu Dzabiyah dari Ashim dari Utsman bin Umair Abu Yaqdzan dari Anas dan Judah. Di dalamnya dikatakan,

Pada hari Jum’at di akhirat nanti, Allah turun dengan duduk di atas kursi-Nya. Kursi tersebut dikelilingi dengan mimbar-mimbar dari cahaya. Para nabi datang lalu duduk di atas mimbar-mimbar tersebut. Giliran berikutnya para penghuni ghuraf datang kemudian duduk di atas bukit pasir kesturi.” Anas berkata, “Lalu Allah menampakkan Diri kepada mereka dan mereka pun melihat-Nya. Firman Allah, ‘Akulah yang memenuhi janji-Ku kepada kalian. Akulah yang menyempurnakan nikmat-Ku kepada kalian. Ini adalah tempat kemuliaan-Ku, maka silahkan minta apa saja kepada-Ku!’ Mereka meminta keridhaan-Nya, Allah berfirman, ‘Keridhaan-Ku telah menempatkan kalian ke dalam surga-Ku. Aku adalah pemilik kemuliaan, maka silahkan minta apa saja kepada-Ku!’ mereka meminta keridhaan-Nya untuk kedua kalinya. Lalu Allah memperlihatkan bukti keridhaan-Nya yang mereka minta hingga akhirnya mereka tidak bisa meminta lagi.”

Sumber: Ibnu Qayyim al-Jauziyyah. “Hadil Arwaah ila Bilaadil Afraah” atau “Tamasya ke Surga“. Terj. Fadhil Bahri, Lc. Bekasi: Darul Falah. 2015