Abu Nu’aim meriwayatkan dari Yahya bin Ishaq dari Atha’ bin Yasar dari Abu Hurairah Radliyallahu ‘anhu yang berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, dan menyinggung tentang surga. Beliau berkata,
“Surga firdaus adalah surga yang paling tinggi dan paling luas. Darinya sungai-sungai surga mengalir. Dan di atasnya pula Arsy diletakkan pada Hari Kiamat.” Seorang laki-laki berdiri dan mengajukan pertanyaan, “Wahai Rasulullah, aku termasuk orang yang hobi berkuda, apakah di surga terdapat kuda?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya di surga terdapat kuda dan unta yang berjalan cepat di antara dedaunan pohon surga. Mereka silih berganti mengunjungi pohon tersebut kapan mereka mau.” Seorang pria berdiri lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, aku sangat menyukai unta.” Dan seterusnya.
Abu Syaikh berkata, bahwa berkata kepada kami Qasim bin Zakaria yang berkata, bahwa berkata kepada kami Suwaid bin Sa’id yang berkata, bahwa berkata kepada kami Marwan bin Mu’awiyah dari Abu Hakam dari Abu Khalid dari Hasan Basri dari Jabir bin Abdullah Radliyallahu ‘anhumaa dari Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bersabda,
“Jika penghuni surga telah memasuki surga, maka datanglah kepada mereka kuda-kuda dari mutiara yakut yang berwarna merah. Kuda-kuda tersebut mempunyai sayap, tidak kencing dan tidak pula mengeluarkan kotoran. Para penghuni surga duduk di atas kuda-kuda tersebut kemudian kuda-kuda tersebut terbang membawa penghuni surga di surga. Allah menampakkan diri kepada mereka. Ketika mereka melihat-Nya, maka mereka langsung sujud. Allah berkata kepada mereka, ‘Angkatlah kepala kalian! Sekarang bukan hari untuk beramal. Sekarang adalah hari bersenang-senang dan mendapatkan kemuliaan!’ mereka pun mengangkat kepalanya dan Allah menurunkan aroma wangi kepada mereka. Lalu mereka berjalan melewati bukit pasir kesturi dan pada saat yang sama Allah mengirimkan angin angin kepada bukit pasir kesturi tersebut. Angin bertiup di bukit pasir kesturi hingga ketika mereka pulang menemui istri-istrinya dalam keadaan rambut yang acak-acakan.”
Abdullah bin Mubarak berkata, bahwa berkata kepada kami Hammam dari Qatadah dari Abdullah bin Amr yang berkata, “Di Surga terdapat kuda dan unta pilihan.”
Kunjungan Sesama Penghuni Surga
Allah ta’alaa berfirman,
“Lalu sebagian mereka menghadap kepada sebagian yang lain sambil bercakap-cakap. Berkatalah salah seorang di antara mereka, ‘Sesungguhnya aku dahulu (di dunia) mempunyai seorang teman. Yang berkata, ‘Apakah kamu sungguh-sungguh termasuk orang yang membenarkan (Hari Kebangkitan)? Apakah bila kita telah mati dan kita telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kita benar-benar (akan dibangkitkan) untuk diberi pembalasan?’ Berkatalah ia, ‘Maukah engkau meninjau (temanku itu)?’ maka ia meninjaunya, lalu dia melihat temannya itu di tengah-tengah neraka menyala-nyala. Ia berkata (pula), ‘Demi Allah, sesungguhnya kamu benar-benar hampir mencelakakanmu. Jikalau tidaklah karena nikmat Tuhan-ku, pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret (ke neraka).’” (Ash-Shaffat: 50-57)
Pada ayat tersebut, Allah menjelaskan bahwa penghuni surga mengadakan pertemuan rutin di antara mereka. Saling bertemu dan saling memperbincangkan keadaan mereka di dunia. Ka’ab berkata, “Antara surga dan neraka terdapat banyak lubang. Jika orang mukmin ingin melihat musuhnya di dunia dahulu, maka ia melihatnya dari beberapa lubang tersebut.”
Thabrani berkata, bahwa berkata kepada kami Hasan bin Ishaq yang berkata, bahwa berkata kepada kami Sahal bin Utsman yang berkata, bahwa berkata kepada kami Musayyib bin Syuraik dari Basyr bin Numair dari Qasim dari Abu Umamah Radliyallahu ‘anhu yang berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya,
“Apakah penghuni surga bisa saling kunjung mengunjungi sesama mereka?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Penghuni surga kelas atas bisa mengunjungi penghuni surga kelas bawah. Penghuni surga kelas bawah tidak bisa mengunjungi penghuni surga kelas atas kecuali orang-orang yang saling mencintai karena Allah semata. Mereka bebas pergi ke mana saja yang mereka sukai dengan mengendarai unta.”
Ibnu Abu Dunya berkata, bahwa berkata kepada kami Abdullah yang berkata, bahwa berkata kepada kami Salamah bin Syabib yang berkata, bahwa berkata kepada kami Sa’id bin Dinar dari Rabi’ bin Shabih dari Hasan dari Anas bin Malik Radliyallahu ‘anhu yang berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika penghuni surga telah memasuki surga, maka setiap saudara merindukan saudara yang lain. Lantas ranjang ini berjalan ke ranjang itu dan ranjang itu berjalan ini hingga keduanya berkumpul. Salah seorang dari keduanya berkata, ‘Tahukah engkau kapan Allah memberi ampunan kepada kita?’ Temannya menjawab, ‘Ketika kita sedang berada di salah satu tempat, kita berdoa kepada Allah kemudian Allah memberi ampunan kepada kita.’”
Penghuni surga mempunyai kunjungan yang lebih mulia. Kunjungan yang dimaksud adalah kunjungan mereka kepada Rabb mereka Tabaaraka wa Ta’alaa. Saat itu, Allah memperlihatkan Wajah-Nya kepada mereka, dan memperdengarkan suara-Nya kepada mereka dan menghalalkan keridhaan-Nya kepada mereka.
Sumber: Ibnu Qayyim al-Jauziyyah. “Hadil Arwaah ila Bilaadil Afraah” atau “Tamasya ke Surga“. Terj. Fadhil Bahri, Lc. Bekasi: Darul Falah. 2015