Makanan dan Minuman Penghuni Surga

Mata Air Surga

Allah ta’alaa berfirman,

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air.” (Adz-Dzariyat: 15)

Di dalam surga itu mereka diberi minum (segelas minuman) yang campurannya adalah jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan Salsabila.” (Al-Insan: 17-18)

Allah mengabarkan bahwa mata air yang diminum Muqarrabun berbeda dengan yang diminum orang-orang yang sekedar baik. Karena al-Muqarrabun mengikhlaskan amal perbuatannya hanya karena Allah semata. Sedang kelompok kedua, yaitu al-Abrar, amal perbuatan mereka tidak semuanya murni karena Allah dan tidak semurni amal perbuatan al-Muqarrabun. Oleh karena itu, mereka diberi minuman tidak murni seimbang dengan amal perbuatannya.

Dalam surat al-Insan Allah menerangkan bahwa minuan mereka diberi dua campuran kaafur pada permulaan surat dan zanzabil pada akhir surat. Kafur adlaah dingin dan aromanya wangi. Sedangkan zanzabil adalah hanya dan aromanya wangi. Penyebutan salah satu dai keduanya secara berurutan adalah lebih sempurna dan lezat daripada jika disebutkan masing-masing secara terpisah. Selain itu Allah mengabarkan bahwa makanan mereka dicampuri dengan kaafur disebabkan ketakutan mereka kepada Allah, kepedulian mereka kepada sesamanya (itsar) dan pemenuhan mereka terhadap kewajiban-kewajiban yang mesti ditunaikan.

Makanan dan Minuman Penghuni Surga

Allah ta’alaa berfirman,

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam naungan (yang teduh) dan (di sekitar) mata air-mata air. Dan (mendapat) buah-buahan dari (macam-macam) yang mereka inginkan. (Dikatakan kepada mereka). ‘Makan dan minumlah kalian dengan enak karena apa yang pernah kalian perbuat.” (Al-Mursalat: 41-43)

Dan Kami beri mereka tambahan dengan buah-buahan dan daging dari segala jenis yang mereka inginkan. Di dalam surga, mereka saling memperebutkan piala (gelas) yang isinya tidak (menimbulkan) kata-kata yang tidak berfaidah dan tidak pula perbuatan dosa.” (Ath-Thuur: 22-23)

Imam Muslim dalam Shahihnya meriwayatkan hadits dari Abu Zubair dari Jabir bin Abdullah Radliyallahu ‘anhu yang berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Penghuni surga makan dan minum enak. Mereka tidak mengeluarkan ingus dari hidungnya, tidak buang air besar dan tidak pula buang air kecil. Makanan mereka menjadi sendawa dan beraroma kesturi. Mereka selalu diilhamkan bertasbih dan takbir sebagaimana kalian diilhamkan bernafas.”

Hasan bin Arafah berkata, bahwa berkata kepada kami Khalaf bin Khalifah dari Hamid al-A’raj dari Abdullah bin Harits dari Abdullah bin Mas’ud Radliyallahu ‘anhu yang berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Jika engkau melihat burung di surga dan tertarik kepadanya. Maka ia segera jatuh ke tanganu dalam keadaan sudah matang.”

Sa’id bin Manshur berkata, bahwa berkata kepada kami Abu Muawiyah dari al-A’masy dari Abdullah bin Murrah dari Masruq dari Abdullah tentang firman Allah,

Dan campuran khamr murni itu adalah dari tasnim.” (Al-Muthaffiffin: 27)

Abdullah berkata, bahwa ashabul yamiin diberikan minuman khamr campuran, sedang al-Muqarrabuun diberikan minuman khamr murni tanpa campuran apa pun.

Hakim berkata dari Adam yang berkata, bahwa berkata kepada kami Syaiban dari Jabir dari Ibnu Sabith dari Abu Darda’ mengenai firman Allah dalam surat al-Muthaffiffin ayat 26, “Maksud ayat ini adalah minuman putih seperti perak. Penghuni surga mengakhiri minum dengan minuman tersebut. Apabila penghuni dunia memasukkan tangannya ke dalamnya kemudian mengeluarkannya maka aromanya bisa dicium oleh siapa pun.”

Adam berkata, bahwa berkata kepada kami Syaibah dari Atha’ yang berkata, bahwa tasnim adalah nama mata air yang dicampurkan pada khamr penghuni surga.

Sumber: Ibnu Qayyim al-Jauziyyah. “Hadil Arwaah ila Bilaadil Afraah” atau “Tamasya ke Surga“. Terj. Fadhil Bahri, Lc. Bekasi: Darul Falah. 2015