Tanah dan Lumpur Surga

Imam Ahmad berkata, bahwa berkata kepada kami Abu Nadhr dan Abu Kamil yang berkata, bahwa berkata kepada kami Zuhair yang berkat, bahwa berkata kepada kami Sa’id ath-Tha’i yang berkata, bahwa berkata kepada kami Madlah mantan budah Ummul Mukminin, yang mendengar Abu Hurairah Radliyallahu ‘anhu berkata,

“Kami pernah berkata, ‘Wahai Rasulullah, jika kami melihatmu, maka hati kami menjadi tipis dan rasa-rasanya kami telah menjadi penghuni akhirat. Sebaliknya jika kami berpisah denganmu, maka kami kagum kepada dunia dan kami mencium istri dan anak-anak kami.’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Jika kalian pada posisi seperti ketika kalian bersamaku, maka para malaikat akan menjabat tangan kalian dengan tangan mereka dan mereka akan mengunjungi kalian di rumah-rumah kalian. Jika kalian tidak pernah melakukan dosa, maka Allah pasti mendatangkan kaum yang melakukan dosa agar Allah bisa memberi ampunan kepada mereka.’ Abu Hurairh berkata, ‘Kami berkata, ‘Wahai Rasulullah, terangkan kepada kami tentang surga dan bangunannya?’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Batu batanya dari emas dan perak. Adukannya beraroma kesturi. Kerikilnya adalah mutiara lu’lu’ dan mutiara yakut. Tanahnya adalah za’faran. Barangsiapa masuk ke daamnya, maka ia merasakan kenikmatan dan tidak sengsara. Ia kekal dan tidak mati. Pakaiannya tidak lusuh. Masa mudanya tidak habis. Ada tiga doa yang tidak ditolak; Doa pemimpin yang adil, orang yang berpuasa hingga berbuka puasa dan doa orang yang teraniaya diangkat ke atas awan dan pintu-pintu langit dibuka untuknya. Tuhan berfirman, ‘Demi kemuliaan-KU dan keagungan-Ku, engkau pasti Aku tolong meskipun tidak sekarang ini.’’” (Riwayat Ibnu Khuzaimah, Ibnu Majah, Ahmad, Ibnu Hibban, dan Tirmidzi)

Sufyan bin Uyainah berkata dari Mujalid dari asy-Sya’bi dari Jabir bin Abdullah Radliyallahu ‘anhumaa yang berkata,

“Seorang lelaki datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian berkata, ‘Wahai Muhammad, pada hari ini sahabat-sahabatmu menderita kekalahan.’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, ‘Mereka kalah dalam hal apa?’ orang tersebut berkata, ‘Orang Yahudi bertanya kepada mereka tentang jumlah malaikat penjaga neraka?’ mereka menjawab, ‘Kami tidak tahu. Kami perlu bertanya dulu kepada Nabi kami.’ Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Pantaskah suatu kaum dinyatakan kalah hanya karena ditanya tentang suatu perkara yang belum pernah mereka ketahui dan hanya karena mereka mengatakan, ‘Kami perlu bertanya kepada Nabi kami?’ Orang-orang Yahudi adalah benar-benar musuh-musuh Allah. Mereka meminta kepada Nabi mereka agar nabinya memperlihatkan Allah secara jelas kepada mereka. Musuh-musuh Allah tersebut adalah urusan saya dan saya sendiri yang bertanya kepada mereka tentang tanah surga bahwa tanah surga adalah berupa tepung putih.’ Tatkala orang-orang Yahudi telah tiba di tempat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka bertanya, ‘Wahai Abu Qasim, berapa jumlah malaikat penjaga neraka?’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab dengan isyarat kedua tangannya, ‘Begini dan begini.’ Dan beliau menggenggam jari satunya yaitu sembilan belas. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam balik bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana bentuk tanah surga?’ mereka saling berpandangan di antara mereka hingga akhirnya mereka berkata, ‘Wahai Abu Qasim. Bentuk tanah surga adalah seperti roti.’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Roti yang asalnya adalah tepung putih.’”

Ibnu Abid-Dunya menyebutkan hadits dari Abu Bakar bin Abu Syaibah dari Umar bin Atha’ bin Zurarah dari Salim bin Mughits dari Abu Hurairah Radliyallahu ‘anhu dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bersabda,

Tanah surga berwarna putih, halamannya adalah batu-batu dari kapur barus dan ia dikelilingi oleh kesturi seperti bukit pasir. Di dalamnya terdapat sungai-sungai yang mengalir kemduain penghuni surga dari yang paling depan dan belakang berkumpul di dalanya dan berkenalan. Lantas Allah meniupkan angin rahmat lalu berhembuslah aroma kesturi pada mereka. Masing-asing dari mereka pulang menemui istrinya dan mereka bertambah tampan hingga istrinya berkata, ‘Sungguh tadi engkau keluar dari sisiku sementara aku tidak begitu jelas melihatmu dan sekarang aku semakin terpikat denganmu.’”

Abu Syaikh berkata, bahwa berkata kepada kami Amr bin Husain yang berkata, bahwa berkata kepada kamu Abu Ilatsah yang berkata, bahwa berkata kepada kami Ibnu Juraij dari Atha’ dari Ubaid bin Umair dari Ubay bin Ka’ab yang berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Pada malam Isra’, aku bertanya kepada Jibril, ‘Sesungguhnya manusia akan bertanya kepadaku tentag surga?’ Jibril berkata, ‘Katakan kepada mereka bahwa surga adalah mutiara dan tanahnya adalah iqyan.’”

Iqyan adalah emas murni. Jika Ibnu Ilatsah hafal benar hadits ini, maka tanah dua surga adalah emas semuanya, dan berarti Jibril mengabarkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang dua surga yang paling tinggi dan paling mulia. Wallahu a’lam.

Sumber: Ibnu Qayyim al-Jauziyyah. “Hadil Arwaah ila Bilaadil Afraah” atau “Tamasya ke Surga“. Terj. Fadhil Bahri, Lc. Bekasi: Darul Falah. 2015