Dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, disebutkan hadits dari hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah Radliyallahu ‘anhu yang berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Rombongan pertama yang masuk surga, wajah mereka seperti wajah bulan pada saat purnama. Di dalam surga, mereka tidak mengeluarkan air ludah, tidak buang air besar dan tidak mengeluarkan ingus. Bejana-bejana mereka dan sisir mereka terbuat dari emas dan perak. Dipan-dipan mereka terbuat dari kayu uluwwah. Keringat mereka harum seperti kesturi. Setiap orang dari mereka mempunyai dua istri di mana sum-sum betisnya bisa dilihat dari luar karena saking indahnya. Tidak ada perselisihan di antara mereka dan tidak ada pula permusuhan di kalangan mereka. Hati mereka seperti hati satu orang. Dan mereka selalu membaca tasbih pagi dan petang.”
Syu’bah bin Qais meriwayatkan dari Habib bin Abu Tsabit dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas Radliyallahu ‘anhumaa yang berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Yang pertama kali dipanggil ke dalam surga pada Hari Kiamat adalah (Al-Hamidun), yaitu orang-orang yang selalu memuji Allah pada saat senang dan susah.” (Riwayat Thabrani, Hakim dan Baihaqi).
Imam Ahmad berkata bahwa, berkata kepada kami Ismail bin Ibrahim yang berkata, bahwa berkata kepada kami, Hisyam bin ad-Dastuwai dari Yahya bin Abu Katsir dari Amir al-Uqaili dari ayahnya dari Abu Hurairah Radliyallahu ‘anhu yang berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Diperlihatkan kepadaku tiga orang dari umatku yang pertaa kali masuk surga dan tiga orang yang pertama kali masuk neraka. Adapun tiga orang yang pertama kali masuk surga adalah syahid, hamba sahaya yang tidak disibukkan oleh dunia dari taat kepada Rabb-nya, dan orang fakir yang mempunyai tanggungan yang menjaga diri dari meminta-minta. Sedang tiga orang yang pertama kali masuk neraka adalah pemimpin yang kejam, orang kaya yang tidak menunaikan hak Allah dari hartanya tersebut, dan orang fakir yang sombong.” (Riwayat Ahmad)
Ketika Allah mengklasifikasikan manusia menjadi dua, bahagia dan celaka. Allah membagi kelompok yang bahagia ke dalam dua kelompok. Kelompok as-Sabiquun dan Ashabul-Yamiin, Allah ta’alaa berfirman,
“Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dahulu (masuk surga).” (Al-Waqi’ah: 10)
Artinya bahwa orang-orang yang paling cepat mengerjakan perbuatan baik di dunia adalah orang-orang yang paling cepat masuk surga pada Hari Kiamat. Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, maka merekalah yang paling dahulu masuk ke dalam surga. Wallahu a’lam.
Adapun mengenai hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah mendengar gerak tubuh Bilal di Surga, maka hal ini seperti seorang pelayan yang berjalan di depan tuannya. Karena pada hadits lain disebutkan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dibangkitkan pada Hari Kiamat sementara Bilal ada di depan beliau sedang mengumandangkan adzan. Ini adalah kemuliaan bagi Bilal dan pengakuan atas keutamaan beliau, bukan berarti bahwa Bilal lebih unggul atas Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Wallahu a’lam.
Sumber: Ibnu Qayyim al-Jauziyyah. “Hadil Arwaah ila Bilaadil Afraah” atau “Tamasya ke Surga“. Terj. Fadhil Bahri, Lc. Bekasi: Darul Falah. 2015