74. Al-Muhaimin (Yang Maha Memelihara)
Yang mengetahui segala perkara yang tersembunyi dan goresan yang ada di hati, Yang meliputi segala sesuatu oleh pengetahuan-Nya.
Al-Baghawi berkata, “Yang menyaksikan perbuatan semua hamba-Nya.” Ini adalah perkataan Ibnu ‘Abbas, Mujahid, dan yang lainnya.
75. Al-Muhith (Yang meliputi terhadap segala sesuatu)
Allah ta’alaa berfirman,
“Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi, dan adalah (pengetahuan) Allah Maha meliputi segala sesuatu.” (An-Nisaa: 126)
“… Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.” (Ali ‘Imran: 120)
Dia-lah yang ilmu, kekuasaan, rahmat, dan keperkasaan-Nya meliputi segala sesuatu. Ilmu-Nya meliputi segala yang diketahui, penglihatan-Nya meliputi segala yang dilihat, dan pendengaran-Nya meliputi segala hal yang didengar. Kehendak dan kekuasaan-Nya terlaksana dengan segala yang ada. Rahmat-Nya meliputi penduduk langit dan bumi. Dia menguasai semua makhluk dengan keperkasaan-Nya dan segala sesuatu tunduk kepada-Nya.
76. Al-Muqiit (Yang berkuasa memberi rizki kepada setiap makhluk, Yang menjaga dan melindungi)
Allah ta’alaa berfirman,
“… Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (An-Nisaa: 85)
Dia yang menyampaikan kepada setiap makhluknya makanannya. Menyampaikan segala rizkinya dan memperlakukannya menurut yang dikehendaki oleh hikmah dan pujian-Nya.
Ar-Raghib al-Ashfahani berkata, “Al-Quut adalah yag mempertahankan kehidupan. Jamaknya Aqwaat.”
Dalam al-Qaamuus al-Muhiith disebutkan bahwa al-Muqiit berarti, Yang memelihara sesuatu dan menyaksikannya, Yang Berkuasa, seperti orang yang memberikan tiap orang makanannya.”
Ibnu Abbas Radliyallahu ‘anhu berkata, “Yang berkuasa atau membalas.” Mujahid berkata, “Yang Menyaksikan.” Qatadah berkata, “Yang memelihara.”
Ibnu Katsir berkata, Allah ta’alaa berfirman,
“… Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (An-Nisaa: 85)
Artinya, Yang memelihara, Mujahid berkata, “Yang Menyaksikan.” Dalam suatu riwayat, “Yang memberi kecukupan dengan kadar yang tepat.” Dan ada pula yang mengatakan, “Yang memberi kecukupan bagi setiap manusia dengan kadar amalnya.”
77. Al-Wakiil (Pemelihara, Pelindung)
Allah ta’alaa berfirman,
“Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu.” (Az-Zumar: 62)
Dia-lah Yang mengurus pengaturan makhluk-Nya dengan ilmu-Nya, kesempurnaan kehendak-Nya, dan hikmah-Nya yang menyeluruh, yang membimbing wali-wali-Nya. Dia memudahkan bagi mereka yang mudah dan menjauhkan mereka dari yang susah, Yang mencukupi bagi mereka segala perkara. Maka siapa yang menjadikan-Nya sebagai wakil, niscaya cukuplah baginya.
“Allah pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman)…” (Al-Baqarah: 257)
78. Dzul Jalaali wal Ikraam (Yang memiliki kebesaran dan karunia)
Yang memiliki kebesaran dan keagungan, memiliki rahmat, pemurah, dan kebaikan yang umum dan khusus. Yang memuliakan wali-wali-Nya dan kekasih-kekasih-Nya. Mereka yang membesarkan-Nya, mengagungkan-Nya, dan mencintai-Nya.
Allah ta’alaa berfirman,
“Maha Agung nama Rabb-mu Yang mempunyai kebesaran dan karunia.” (Ar-Rahmaan: 78)
Sumber: DR. Sa’id Ali bin Wahf al-Qahthani. Syarah Asma’ul Husna”. Terj. Abu Fatimah Muhammad Iqbal Ahmad Ghazali. Jakarta: Pustaka Imam asy-Syafi’i. 2005.