44. Al-Hakam (Yang menetapkan keputusan atas segala ciptaan-Nya)
Allah ta’alaa berfirman,
“Maka bersabarlah, hingga Allah menetapkan hukumnya di antara kita; dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya.” (Al-A’raaf: 87)
“Telah sempurnalah kalimat Rabb-mu (al-Qur’an), sebagai kalimat yang benar dan adil tidak ada yang dapat merubah kalimat-kalimat-Nya…” (Al-An’aam: 115)
“Sesungguhnya Allah memerintahkan (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan…” (An-Nahl: 90)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah, Dia-lah Yang Maha Bijaksana dan kepada-Nya-lah segala hukum.”
Allah ta’alaa berfirman,
“Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dia-lah yang telah menurunkan kitab (Al-Qur’an) kepadamu dengan terperinci.” (Al-An’aam: 114)
Allah yang memutuskan di antara hamba-hamba-Nya di dunia dan akhirat dengan keadilan-nya, tidak berbuat zhalim sedikit pun, tidak membebankan kepada seseorang dosa orang lain, tidak membalas kepada seorang hamba (dengan balasan) yang lebih banyak dari dosanya, dan Dia menunaikan segala sesuatu/hak kepada pemiliknya. Tidaklah ia meninggalkan pemilik hak, kecuali Allah akan menyampaikan kepadanya apa yang menjadi haknya. Dia-lah yang adil dalam pengaturan dan keputusan-Nya. Dia-lah yang disifati dengan keadilan dalam perbuatan-Nya, dan semua perbuatan-Nya berlaku di atas keadilan, tidak sama sekali tercampur dengan kezhaliman. Seluruhnya berada di antara karunia dan rahmat, antara keadilan dan hikmah. Allah menempatkan ahli maksiat dan para pendusta dengan berbagai macam kebinasaan dan kehinaan di dunia dan adzab yang sangat hina yang telah disediakan-Nya untuk mereka di akhirat. Dia melakukan hal itu karena mereka berhak menerimanya. Sesungguhnya Allah tidak menyiksa seseorang kecuali dengan sebab dosa dan Dia tidak akan menyiksa, kecuali setelah menyampaikan hujjah. Semua firman-Nya adalah keadilan. Dia tidak akan memberikan perintah kepada mereka kecuali adanya manfaat yang nyata atau lebih dominan. Dia tidak melarang mereka, kecuali dari segala hal yang merugikan. Demikian juga keputusan-Nya di antara hamba-hamba-Nya pada hari Kiamat, timbangan-Nya bagi amal perbuatan mereka sangat adil, tiada kezhaliman padanya, sebagaimana firman Allah ta’alaa,
“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat maka tidaklah dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan pahalanya. Dan cukuplah Kami sebagai permbuat perhitungan.”
Dia, Allah, Hakiim yang adil pada sifat, perbuatan, perkataan, dan pada keputusan-Nya. Inilah pengertian firman-Nya,
“…Sesungguhnya Rabb-ku di atas jalan yang lurus.” (Huud: 56)
Maka sesungguhnya segala perkataan-Nya benar, segala perbuatan-Nya bergantian di antara keadilan dan karunia. Dia-lah yang semua perbuatan-Nya tepat dan hukum-Nya di antara hamba-hamba-Nya dalam perkara yang mereka perselisihkan adalah keputusan-keputusan yang adil, tiada kezhaliman padanya sedikit pun, demikian pula keputusan-keputusan, pembalasan, pahala, dan siksa.
Sumber: DR. Sa’id Ali bin Wahf al-Qahthani. Syarah Asma’ul Husna”. Terj. Abu Fatimah Muhammad Iqbal Ahmad Ghazali. Jakarta: Pustaka Imam asy-Syafi’i. 2005.