SUARA-ISLAM – Di tubuh Nahdhatul Ulama (NU) pernah ada seorang tokoh yang paham betul tentang Syiah. Kyai tersebut pernah berguru langsung kepada para ulama Syiah di Universitas Baghdad, Irak. Dia adalah almarhum KH Irfan Zidny, MA.
Mantan Rais Suriyah itu adalah orang yang pernah bicara dalam Seminar tentang Syiah yang digelar LPPI di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada 1997 silam. Melalui makalahnya “Bunga Rampai Rampai Ajaran Syiah”, Kiyai Irfan berpendapat bahwa Syiah adalah kelompok sesat.
Karena itu, menjadi aneh bila pimpinan PBNU sekarang, yang tidak lebih paham dibanding KH Irfan Zidny, lantas mengatakan bahwa Syiah adalah bagian dari Islam dan tidak sesat.
“Sayang, orang yang tidak belajar langsung ke Syiah pendapatnya beda dengan Ustadz Irfan. Orangnya yang memimpin NU sekarang”, kata peneliti dan penulis buku-buku aliran sesat, Ustadz Hartono Ahmad Jaiz, dalam diskusi “Menyingkap Tabir Syiah” di Masjid Baitul Karim, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Ahad (5/2/2012).
Karena tidak mempunyai kapasaitas keilmuan, lanjut Hartono, pendapat orang yang tidak ahli itu berarti tertolak. Sebab tokoh itu tidak bisa membantah pendapat almarhum Kiyai Irfan Zidny. “Jadi secara langsung sudah terpatahkan oleh Ustadz Irfan Zidny”, tegas Hartono.
Hartono dalam kapasitasnya sebagai pengurus Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI) Jakarta adalah salah satu orang yang menyaksikandan mendengarkan langsung pidato KH Irfan Zidny dalam Seminar Nasional Tentang Syiah yang dilaksanakan di aula Masjid Istiqlal, Jakarta, 21 September 1997 silam.
Lima belas tahun silam, ketika mulai membeberkan kesesatan aliran Syiah dalam seminar yang digelar LPPI dan Gema Al Irsyad itu, air mata KH. Irfan Zidny tak bisa dibendung lagi. Pangkal kepedihan Kiyai Irfan berawal ketika ia melihat sederetan anak-anak muda mengenakkan seragam hitam-hitam dan mengumumkan secara terbuka ‘Saya adalah seorang Syi’i’. Para peserta yang tidak kurang dari 1000 orang itu pun tampak menahan haru, mereka tidak habis fikir Ulama yang terkenal pemberani tersebut meneteskan air mata saat seminar berlangsung. (fayyadh)